banner 650x65

Makassar – Setelah kurang lebih 4 tahun mengalami kerusakan dan diprotes oleh warga, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) berjanji untuk segera memperbaiki Jalan Poros Sidrap-Soppeng. Anggaran sebesar Rp 15 miliar telah dialokasikan untuk perbaikan jalan sepanjang 6 kilometer tersebut.

Kepala Bidang Jalan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel, Irawan, mengungkapkan bahwa pekerjaan tersebut sebelumnya terputus kontrak, yang menyebabkan adanya kendala dalam proses administrasi untuk melakukan lelang kembali.

“Ini memang masalah administrasi dengan paket yang putus kontrak memang butuh waktu untuk review dan lain-lain. Jadi butuh proses,” jelas Irawan.

Namun demikian, pihaknya telah menegaskan bahwa anggaran sebesar Rp 15 miliar telah dialokasikan untuk memperbaiki jalan yang rusak, dan mereka menargetkan pengerjaan dapat dimulai bulan ini.

“Paket kontrak hampir Rp 15 miliar untuk pengaspalan sepanjang 6 km. Insyaallah dalam waktu dekat itu dikerjakan, karena sudah ada pemenang kontraknya,” tegas Irawan.

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, juga telah memberikan perhatian serius terhadap perbaikan jalan tersebut. Gubernur bahkan telah beberapa kali menekankan agar pengerjaan segera dimulai setelah proses lelang selesai.

Sebelumnya, warga dari Aliansi Desa Tanete dan Allakuang telah melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang di tengah jalan rusak sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap Pemprov Sulsel yang dinilai lamban dalam melakukan perbaikan. Warga mengeluhkan bahwa jalan poros Trans Sulawesi telah rusak selama kurang lebih 4 tahun, khususnya di wilayah Desa Tanete yang mengalami kerusakan sepanjang 3 kilometer.

Dengan janji Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk segera memperbaiki jalan tersebut dan adanya alokasi anggaran, diharapkan masalah jalan rusak di Sidrap dapat diatasi dan kondisi transportasi akan kembali membaik, serta memenuhi harapan warga setempat.

Tanggapan dari Pemprov Sulsel tidak luput dari sorotan masyarakat terkait kepastian pelaksanaan perbaikan jalan. Beberapa pihak menilai bahwa janji perbaikan yang sudah berulang kali diutarakan oleh pihak berwenang masih belum diiringi dengan tindakan yang konkret.

Menanggapi kritik tersebut, Kepala Bidang Jalan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel, Irawan, menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan pelaksanaan perbaikan jalan tersebut. Ia menjelaskan bahwa kendala administratif dan permasalahan lelang telah menyebabkan penundaan, namun pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Pihak kami memahami kekecewaan warga terhadap keterlambatan ini, dan kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan. Kami sedang berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan proses administrasi dan tender agar perbaikan jalan dapat segera dilaksanakan,” ujar Irawan dalam konferensi pers.

Sementara itu, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, juga mengeluarkan pernyataan terkait masalah ini. Dia menyatakan bahwa perbaikan jalan tersebut menjadi salah satu prioritas utama Pemprov Sulsel dan akan terus dipantau langsung oleh pihaknya.

“Kami mengerti dan mengapresiasi kepedulian warga terhadap infrastruktur di daerah mereka. Perbaikan jalan ini penting bagi kenyamanan dan kelancaran mobilitas masyarakat, dan kami berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan segera,” ujar Gubernur.

Pihak terkait berjanji akan melakukan langkah-langkah proaktif untuk memastikan proyek perbaikan jalan berjalan lancar, termasuk mengoptimalkan komunikasi dengan kontraktor dan mengawasi pelaksanaan proyek secara langsung.

Sementara itu, Aliansi Desa Tanete dan Allakuang sebagai wakil dari masyarakat menyambut baik permohonan maaf dan komitmen dari pihak Pemprov Sulsel. Mereka berharap bahwa janji perbaikan kali ini benar-benar akan diwujudkan, dan tidak akan terulang lagi janji-janji tanpa tindakan konkret.

“Masyarakat berharap jalan ini segera diperbaiki agar aktivitas sehari-hari dapat berjalan lancar tanpa kendala. Kami akan terus memantau perkembangan perbaikan jalan ini dan berharap Pemprov benar-benar memenuhi janjinya kali ini,” ungkap perwakilan Aliansi Desa Tanete dan Allakuang.

Dengan adanya respons dari pihak berwenang dan pengawasan dari masyarakat, diharapkan proyek perbaikan jalan di Sidrap akan berjalan sesuai dengan rencana dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat setempat. Selain itu, diharapkan pengalaman ini juga menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah dalam menjalankan proyek-proyek infrastruktur di masa mendatang.(*)

banner 650x900