Jakarta, Katasulsel.com — Desas-desus Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana gabung ke Golkar mendapat tanggapan dari tokoh senior Golkar, Jusuf Kalla (JK).

Kabar yang menyeruak itu, ditanggapinya dengan santai. Menurut JK, partai Golkar terbuka bagi siapa pun yang ingin bergabung, namun ada mekanisme yang harus dijalani untuk menjadi bagian dari jajaran pengurus, termasuk menjadi ketua umum (Ketum) partai. Jadi, sulit.

JK menggarisbawahi bahwa seseorang harus menjadi kader selama minimal 5 tahun sebelum bisa menjadi pengurus partai. “Kalau untuk jadi pengurus ada aturannya, kalau untuk jadi ketua atau jadi apa minimum 5 tahun harus punya pengurus,” tutur JK, seperti dikutip dari Detikcom pada Minggu (3/3/2024).

Kabar bergabungnya Jokowi ke Partai Golkar bermula saat ia bertugas ke Jepang dan terlihat mengenakan dasi berwarna kuning, warna identik dengan Partai Golkar. Seorang petinggi Golkar kemudian menginterpretasikan bahwa dasi kuning yang dikenakan oleh Jokowi menandakan bahwa kepala negara tersebut merasa nyaman dengan partai tersebut. Saat ditanya, Jokowi hanya menjawab singkat dengan senyum, “nyaman.”

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, yang saat itu mendampingi Jokowi, hanya bisa tertawa mendengar komentar tersebut. Jokowi juga merespons kabar dirinya akan bergabung dengan Partai Golkar dengan kelakar saat bertemu wartawan di Mabes TNI, Cilangkap, pekan lalu. “Saya tiap hari masuk Istana,” kata Jokowi saat itu.

Kabar bergabungnya Jokowi ke Partai Golkar tentu menjadi sorotan, mengingat ia adalah presiden saat ini. Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari Jokowi atau Partai Golkar terkait kabar tersebut. (*)

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com