banner 650x65

Katasulsel.com, Sidrap — Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Cabang Sidrap secara tegas menolak keberadaan pengemis jalanan yang terus berkeliaran di daerah mereka.

Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua GMBI Sidrap, Hj Suarty Muhammadiyah, dalam sebuah acara diskusi publik yang bertujuan untuk membahas fenomena sosial tersebut. Acara tersebut digelar di Hotel Grand Sidny, Pangkajene, Sidrap, pada Selasa malam (5/3).

Diskusi dengan tema “GMBI Peduli Penanganan Pengemis dan Anak Jalanan di Kabupaten Sidrap” ini dihadiri oleh berbagai komponen masyarakat, termasuk Satpol PP, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, KNPI, Polres, mahasiswa, wartawan, dan masyarakat umum.

Diskusi tersebut menjadi wadah penting untuk mengungkapkan permasalahan yang tengah dihadapi oleh masyarakat Sidrap terkait pengemis dan anak jalanan. Salah satu fakta yang terungkap adalah bahwa pengemis dan anak jalanan yang beroperasi di Kabupaten Sidrap sebenarnya berasal dari kabupaten lain seperti Jeneponto, Bantaeng, dan Pangkep, yang dibawa masuk oleh warga Sidrap sendiri.

Keberadaan mereka telah menyebabkan gangguan terhadap ketertiban masyarakat, termasuk masalah keamanan dan kelancaran arus lalu lintas di jalanan umum yang padat.

Dalam upaya mencari solusi atas masalah ini, para pihak yang hadir dalam diskusi menyampaikan perlunya pembentukan forum bersama antara instansi terkait. Forum ini diharapkan dapat meningkatkan kontrol dan penanganan terhadap pengemis dan anak jalanan di Sidrap. Langkah-langkah preventif dan intervensi yang lebih efektif diharapkan bisa diterapkan untuk mengatasi permasalahan ini.

“Diperlukan tindakan tegas dan koordinasi yang lebih baik antar instansi terkait guna mengatasi akar permasalahan ini secara menyeluruh,” ujar Ketua LSM GMBI Kabupaten Sidrap, Arty Muhammadiyah.

Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran dan peran aktif semua. (*)

banner 650x900