banner 650x65

Sidrap, Katasulsel.com — H Jufri Hane, seorang pengusaha sukses di Kalimantan asal Desa Allakuang, Kecamatan Maritengngae, Sidrap punya impian besar untuk Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

Salah satu pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) As Salman Allakuang ini berniat membangun sebuah bandara penerbangan domestik di Sidrap, daerah berjuluk Bumi Nene Mallomo.

banner 400x600

Sesuai julukannya, Bandara yang akan dibangun Jufri Hane di Sidrap ini kelak bila terpilih menjadi Wakil Bupati Sidrap akan diberi nama Bandara Nene Mallomo.

Yang menarik, diungkapkan oleh Jufri Hane bahwa Bandara yang akan dibangunnya tersebut nantinya tidak akan menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)

“Sumber anggarannya bukan dari APBN, melainkan akan didanai oleh swasta bernama PT. Sejuk Pelangi Nusantara (SPN) dengan pengadaan pesawat sendiri bernama SPN Air,” tutur Jufri Hane disela-sela pendaftarannya di Demokrat Sidrap selaku Bakal Calon Wakil Bupati Sidrap, belum lama ini.

Menurutnya, sudah saatnya Sidrap lebih maju dan modern dari segi transportasi. Ia juga mengklaim, bandara sebagai sarana vital untuk meningkatkan konektivitas antara Sidrap dan Kalimantan.

“Saya ingin Sidrap ini nantinya sudah tersedia bandara yang pesawatnya akan melayani penerbangan rute Sidrap-Kalimantan,” tukas Jufri Hane

Menurutnya, keberadaan bandara akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Sidrap, utamanya yang selama ini sering bolak balik Sidrap-Kalimantan. “Selama inikan ditempuh cukup lama sehingga dengan adanya pesawat sendiri warga Sidrap sudah bisa menempuhnya hanya kurang lebih 2 jam saja,” kata Jufri Hane.

Lanjut Jufri Hane, sudah ada beberapa daerah di Sulawesi Selatan yang juga memiliki bandara penerbangan domestik. Sebutlah Bone, dan Luwu dan dampaknya, kata dia, sangat positif untuk kemajuan daerah.

Jufri Hane yakin bahwa kehadiran bandara di Sidrap nantinya, akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat serta meningkatkan potensi ekonomi dan pariwisata di daerah tersebut.

“Ya, mungkin langkah awal rute terbangnya Sidrap-Kalimantan dulu, namun pada gilirannya sangat mungkin untuk dikembangkan lagi rute terbangnya antara Sidrap dengan sejumlah provinsi lainnya,” ujar Jufri Hane(*)