banner 650x65

Sidrap, katasulsel.com — Tengah melambai aroma basah lumpur dan bekas derasnya air yang menyusup di lorong-lorong sempit desa, seakan-akan memanggil keberanian untuk menatap mata bencana. Hari itu, matahari pun tak mampu menembus kerumunan awan yang bertabur air, menyulut nuansa suram yang menaungi tanah air Sulawesi Selatan.

Sebuah cerita haru terukir di balik peristiwa tragis yang menghantam Kabupaten Sidrap sejak Jum’at, 03 Mei 2024. Banjir dan longsor membawa gelombang duka yang tak terkira. Namun, di tengah gelombang itu, ada sinar kepedulian yang bersinar cerah.

Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol. Andi Rian R Djajadi, S.I.K., M.H, seakan menjadi sosok penting yang menyusup di antara kegalauan alam. Didampingi oleh Ketua Bhayangkari Daerah Sulsel, Ny Dewwy Andi Rian, keduanya menemukan jalan di tengah reruntuhan, menemui jejak manusia yang terjebak dalam perangai kejam bencana.

Mereka memulai perjalanan di tengah tandusnya banjir, merangkak di sela-sela puing, membawa bekal kemanusiaan untuk dihaturkan kepada para korban. Bersama Kapolres Sidrap, AKBP Erwin Syah, SIK., M.H., mereka berbagi kehangatan dengan menyalurkan kebutuhan pokok bagi mereka yang terdampak.

Dalam momen pemberian bantuan, tak hanya warga setempat yang menyaksikan, namun juga segenap elemen pemerintah daerah, forkopimda, hingga tokoh masyarakat yang turut berdiri tegak di hadapan peristiwa tragis ini.

Namun, di balik kedamaian bantuan, terhampar lautan luka dan duka. Laporan dari Pusdalops menunjukkan dampak yang mengerikan; nyawa yang melayang, rumah yang hanyut, jembatan yang roboh, dan harta yang terkikis arus banjir.

Kapolda, Irjen Pol. Andi Rian R Djajadi, S.I.K., M.H, mengutarakan, “Kami hadir tidak hanya sebagai penegak hukum, tapi juga sebagai saudara dalam duka. Semoga bantuan ini dapat menjadi nafas harapan bagi mereka yang tenggelam dalam keterpurukan.”

Sementara itu, Ketua Bhayangkari Daerah Sulsel, Ny Dewwy Andi Rian, menambahkan dengan lembut, “Bhayangkari selalu ada untuk mendukung suami dalam setiap langkah pengabdian, tidak terkecuali di tengah badai deras ini.”

Begitulah, kisah haru di balik badai yang melanda. Di tengah rembulan yang tak lagi bersahabat, ada sinar kepedulian yang menyinari kegelapan, membawa hangat di antara dinginnya duka. Semoga, cahaya itu tetap terang, menuntun mereka. Terima kasih Pak Kapolda, terima kasih Ibu Kapolda!(edybasri)

banner 650x900