banner 600x50

Dalam suatu kesempatan, saya berhasil mewawancarai Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang baru, Prof. Zudan Arif Fakrulloh. Banyak sisi lain yang saya gali dari Prof. Zudan.

Penulis: Edy Basri., S.H. (Pemred Katasulsel.com)

WAWANCARA eksklusif dengan Prof. Zudan ini berlangsung baru-baru ini. Tentu saja pertemuan saya dengan Prof. Zudan masih sangat asing. Maklum, kami belum pernah bertemu dengannya sebelumnya.

Awalnya, saya mengira agak susah menemui Prof. Zudan, Pj Gubernur Sulsel yang baru dilantik ini. Namun, ekspektasi saya salah, ternyata tak sulit menemui Prof. Zudan di kantornya.

Tentu saja, kesempatan emas itu saya gunakan dengan sebaik mungkin. Saya juga tidak boleh lama-lama wawancara dengan Prof Zudan, diluar sana masih banyak yang antre di bekalang saya, hee..

Memanfaatkan momen tersebut, saya pun memperkenalkan diri dan juga media tempat saya bekerja. Tak lama, saya menyampaikan maksud dan tujuan saya menemui Prof. Zudan itu.

Seperti yang saya katakan di awal, meski Prof. Zudan orang wahid di jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel saat ini, namun Prof. Zudan bukanlah sosok yang rumit. Prof. Zudan orangnya sangat sederhana, termasuk saat ingin ditemui.

Nah, daripada lama-lama, mending kita menyimak kembali hasil wawancara eksklusif saya dengan Prof. Zudan, berikut sejumlah pertanyaan dan jawaban dari Prof. Zudan

Edy Basri: Apa kesan pertama pak gub saat pertama kali memasuki kantor gubernur Sulawesi Selatan?

Prof. Zudan: Ketika saya melangkah ke Kantor Gubernur Sulsel untuk pertama kalinya, saya benar-benar terpesona dengan keasrian alam yang memeluk bangunan ini. Namun, ada sesuatu yang kurang dalam keindahan tersebut. Suara burung!. Oleh karena itu, saya bersama rekan-rekan OPD Sulsel berencana untuk melepas ratusan burung di area kantor guna menghidupkan suasana alam yang sejati.

Tidak hanya itu, Prof. Zudan juga membicarakan tanggung jawab besar yang dipikulnya sebagai Pj. Gubernur Sulsel untuk memajukan berbagai program pemerintah demi kesejahteraan masyarakat. Ia menekankan pentingnya merawat tradisi positif di kantor gubernur sambil mengadopsi inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Edy Basri: Adakah tradisi atau kebiasaan unik dari kantor gubernur yang ingin pak gub pertahankan atau ubah?

Prof. Zudan: Saya percaya bahwa kita harus mempertahankan nilai-nilai budaya yang baik namun juga harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi pelayanan.

Mengenai kebiasaan unik saya di kantor gubernur ini. Ketika ada waktu luang, saya menyukai ajakan olahraga bersama Kepala OPD sebagai cara untuk tetap produktif sambil berdiskusi tentang tugas-tugas kantor.

Edy Basri: Apakah ada hidangan atau makanan khas Sulsel yang menjadi favorit Anda?

Prof. Zudan: Diluar keaktifan dalam pekerjaan, saya juga sangat suka di kota dan mencari hidangan-hidangan lokal Sulsel, “Saya menyukai semua makanan, enak banget, namun sebagai orang asli Yogyakarta, saya punya kecintaan tersendiri pada lalapan dan makanan tradisional.

Menurut saya, Sulsel ini asyik, saya juga menikmati kelezatan hidangan lokal, terutama ikan-ikan segar yang sulit ditemui di tempat lain.

Edy Basri: Apakah pak prof memiliki lagu atau musik favorit yang sering didengarkan saat bekerja di kantor gubernur?

Prof Zudan: Ini pertanyaan menarik saya rasa mas Edy. Kalau boleh jujur, saya suka dengan musik. Namun, saya belum pernah memutar musik disini (kantor) Lagu yang saya suka itu adalah “Indonesia Pusaka”, selain itu, saya juga suka beberapa lagu pop nasional sebagai inspirasi saat bekerja.

Demikian wawancara khusus saya dengan Prov Sudan. Wawancara ini tidak hanya menggambarkan keceriaan dan semangat baru yang dibawa Prof. Zudan dalam mengemban tugasnya sebagai Pj. Gubernur Sulsel, tetapi juga mencerminkan kedekatan Prof Sudan dengan alam dan budaya lokal Sulsel.

Semoga dengan semangat dan inovasinya, Sulawesi Selatan akan semakin berkembang dan memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya. (*)