banner 600x50

Makassar — Lembaga Konsultan dan Riset Politik Nurani Strategic Consulting mempublikasikan hasil survei terbaru yang memetakan tingkat elektabilitas calon wali kota Makassar untuk Pilwalkot 2024.

Data ini memberikan wawasan mendalam tentang kekuatan politik dan posisi masing-masing calon dalam kontestasi politik mendatang.

Ketua DPD Golkar Makassar, Munafri Arifuddin, yang akrab dipanggil Appi, menunjukkan dominasi yang konsisten dalam hasil survei ini.

Dengan perolehan elektabilitas sebesar 31,7 persen, Munafri berada di puncak, menjadikannya calon yang paling banyak dipilih oleh pemilih saat ini.

Di posisi kedua, Rusdin Abdullah mengumpulkan 18,4 persen, sementara Indira Jusuf Ismail menempati posisi ketiga dengan 15,6 persen. Andi Seto Asapa dan Rahman Bando mengikuti di posisi keempat dan kelima dengan masing-masing perolehan 9,5 persen dan 7,4 persen.

Direktur Nurani Strategic Consulting, Nurmal Idrus, menjelaskan bahwa dalam enam besar calon berikutnya, Aliyah Mustika Ilham mendapatkan 5,4 persen, Irwan Adnan 2 persen, Sri Rahmi 1,2 persen, Azhar Arsyad 0,8 persen, dan Amri Rasyid 0,4 persen. Selain itu, 7,4 persen responden memilih untuk tidak menjawab.

banner 250x250

Menurut Nurmal, perbedaan signifikan dalam tingkat elektabilitas ini sebagian besar dipengaruhi oleh popularitas masing-masing calon.

“Munafri Arifuddin saat ini memiliki tingkat popularitas yang mencapai 81,2 persen, diikuti oleh Rusdin Abdullah dengan 69 persen dan Indira Jusuf Ismail dengan 64 persen,” ujar Nurmal.

Namun, meski Munafri memimpin, ada peluang bagi calon lain untuk mengejar ketertinggalan. Nurmal menyatakan bahwa Rusdin Abdullah dan Indira Jusuf Ismail masih memiliki potensi untuk meningkatkan elektabilitas mereka, asalkan mereka dapat mengoptimalkan strategi pemenangan mereka dengan lebih baik daripada Munafri.

“Pergerakan elektabilitas sangat dipengaruhi oleh keputusan pasangan calon wali kota dalam memilih wakilnya. Pasangan yang tepat bisa memberikan dampak besar pada hasil akhir pemilihan,” tambah Nurmal, yang juga merupakan mantan Ketua KPU Makassar dan Direktur Program Pascasarjana Unipol Soppeng.

Metodologi survei ini mencakup seluruh warga negara Indonesia di Kota Makassar yang berhak memilih, yaitu mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau telah menikah pada saat survei dilakukan.

Sebanyak 500 responden dipilih menggunakan metode stratified multistage random sampling. Dengan margin of error ±5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, survei ini dilakukan dari 24 Juni hingga 4 Juli 2024.

Hasil survei ini menunjukkan dinamika politik yang menarik di Kota Makassar menjelang Pilwalkot 2024.
Persaingan ketat dan perubahan potensi elektabilitas di antara calon-calon tersebut akan menjadi perhatian utama dalam beberapa bulan mendatang, memperjelas bagaimana strategi politik akan mempengaruhi hasil akhir pemilihan.(*)