Tak terasa, AKBP Dr. Fantry Taherong, S.H., S.I.K., M.H., sudah 19 hari menjabat Kapolres Sidrap. Banyak hal menarik dari sosok ‘doktor hukum’ ini.
Oleh: Edy Basri, S.H. (Pemred Katasulsel.com)
PERTEMUAN saya dengan Dr. Fantry ini, berlangsung pada malam Minggu, 27 Juli 2024. Saya yang mengundangnya secara khusus untuk ngopi bareng di Kedai ART Coffee Amparita.
Suasana malam itu begitu tenang, diiringi musik ringan yang menambah kesan romantis dalam pertemuan tersebut.
Dr. Fantry tiba sekira pukul 20.05 WITA, hanya ditemani AIPTU Suardi, S.Pd, Kaur Yanmin di Sat Intelkam Polres Sidrap. Kebetulan, Pak Suardi ini juga sahabat lama saya, sehingga pertemuan ini terasa lebih akrab dan santai.
Seperti yang saya katakan di awal, ini hanyalah pertemuan biasa, layaknya reuni setelah terpisah cukup lama sejak 2017. Tidak ada penjemputan khusus, hanya ada kopi pahit dan ubi rebus di meja.
Satu hal yang saya tangkap dari pikiran perwira polri yang sederhana ini adalah keinginannya menghadirkan polisi yang benar-benar presisi—polisi yang prediktif, responsibilitas, melayani dan transparansi berkeadilan.
“Tak mudah, tapi juga tidak sulit asalkan ada keinginan. Semuanya harus dimulai dari dalam, Everything must start from within,” kata Dr. Fantry, sambil menikmati teh hangatnya. Kebetulan, Dr. Fantry tidak doyan minum kopi.
Kembali lagi, konsep melayani ini, sebutnya, memang menantang, terutama dalam pendekatan pemolisian prediktif (predictive policing), yang menekankan pada kemampuan polisi untuk mencegah kejahatan sebelum terjadi.
Malam kian larut, diskusi semakin mendalam. Dr. Fantry pun memperkenalkan konsep reward dan punishment yang tegas serta transparan.
Menurutnya, memberikan yang terbaik untuk masyarakat harus dimulai dari dalam, dari Polres Sidrap sendiri.
Tidak main-main, Dr. Fantry berencana memasang papan pengumuman sejenis billboard di kantornya. Papan itu akan memajang foto-foto anggotanya, mulai dari yang malas dan ‘nakal’, hingga anggota yang berprestasi dan berjasa. Sebagai pejabat baru, Dr. Fantry merasa perlu melakukan pembenahan internal terlebih dahulu.
“Polri (Polres Sidrap) harus berbenah dulu, tidak boleh tidak. Saya ingin merebut hati masyarakat dengan tindakan nyata dari anggota saya dalam mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat, bukan dari bisikan atau laporan-laporan yang manis. Itu tak berlaku bagi saya,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, sebagai pejabat baru, Dr. Fantry juga memperkenalkan enam program prioritas yang akan menjadi landasan kerjanya sebagai Kapolres Sidrap.
Program-program ini dirancang untuk menghadirkan perubahan nyata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sidrap:
Memakmurkan Tempat Ibadah. Menurutnya, tempat ibadah bukan hanya sebagai pusat keagamaan, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial yang mendukung ketenteraman dan keharmonisan masyarakat. Dr. Fantry menegaskan pentingnya menjaga dan memakmurkan tempat ibadah sebagai langkah awal membangun moral dan etika masyarakat.
Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat. Keamanan adalah pondasi utama bagi kesejahteraan masyarakat. Dr. Fantry berkomitmen untuk meningkatkan patroli dan pengawasan di wilayah Sidrap, memastikan setiap sudut kota dan desa aman dari tindakan kriminal.
Pemberantasan Kriminal dan Narkotika. Kriminalitas dan penyalahgunaan narkotika adalah ancaman serius bagi generasi muda. Dr. Fantry berjanji untuk memberantas habis jaringan kriminal dan peredaran narkotika di Sidrap dengan tindakan tegas dan tanpa kompromi.
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Pelayanan publik yang berkualitas adalah hak setiap warga negara. Dr. Fantry akan memastikan bahwa pelayanan di Polres Sidrap berjalan cepat, transparan, dan tanpa pungutan liar, memberikan kenyamanan dan kepastian bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Penguatan Sinergi dan Kolaborasi Antar Instansi. Sinergi antara berbagai instansi pemerintahan dan masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan bersama. Dr. Fantry akan menggalang kerjasama yang erat dengan berbagai instansi terkait untuk menghadirkan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan bagi permasalahan yang ada.
Peningkatan Kapasitas dan Kesejahteraan Personel. Kesejahteraan personel adalah kunci utama dalam meningkatkan kinerja Polres Sidrap. Dr. Fantry akan memberikan perhatian khusus pada peningkatan kapasitas dan kesejahteraan personel melalui berbagai pelatihan dan program kesejahteraan yang menyeluruh.
Malam itu, perbincangan kami ditutup dengan secangkir kopi yang mulai mendingin. Saya merasa mendapatkan banyak wawasan dan inspirasi dari pertemuan ini. Dr. Fantry bukan hanya seorang pemimpin, tetapi juga seorang visioner yang memiliki komitmen kuat untuk membawa perubahan positif bagi Sidrap.
Akhinya, “Saya juga ingin berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Kapolsek Tellu Limpoe, IPTU Mattalunru, SH dan jajarannya, ada juga Pak Ismail anggota Polsek Pitu Riase yang kebetulan keponakan saya, turut meramaikan pertemuan tersebut,”. (*)
Tinggalkan Balasan