banner 650x65

Sekarang sudah Agustus. Pilkada makin dekat, menjadikan perburuan kendaraan politik semakin seru dan menegangkan. Siapa yang akan mampu menaklukkan jalan berliku ini?

Oleh: Edy Basri., S.H. (Pemred Katasulsel.com)

DENGAN gelora politik yang menggelegar di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Pilkada Serentak 2024 menghidupkan kembali pentas pertarungan kekuasaan.

Persaingan yang memanas telah menjadikan jalan menuju kursi bupati ibarat labirin yang penuh liku dan jebakan.

Dalam dunia politik yang dipenuhi intrik dan strategi, setiap langkah menjadi sangat berarti, terutama ketika perburuan dukungan kendaraan politik menjadi taruhan utama.

Dari pesona pentas politik Jakarta hingga ke gempita dukungan grass root di Sidrap, pertarungan para calon bupati semakin menguras energi dan strategi.

Sidrap, yang dikenal dengan kekayaan kultur politiknya, kini menjadi medan perang bagi mereka yang ingin menapak menuju singgasana kekuasaan.

Persaingan memperebutkan dukungan partai telah berubah menjadi ajang adu strategi dan diplomasi politik yang menegangkan.

Di tengah keramaian kontestasi ini, dua nama yang tengah bersaing ketat adalah Muhammad Yusuf DM, atau akrab disapa Dony, dan Syaharuddin Alrif, yang lebih dikenal sebagai Syahar.

Kedua kandidat ini mengadopsi pendekatan yang tidak konvensional: menempatkan Jakarta sebagai pusat pertempuran mereka.

Dalam pentas politik nasional yang penuh dengan lobi dan keputusan strategis, Dony dan Syahar jelas memahami bahwa berada di pusat kekuasaan menjadi keuntungan tersendiri.

Jakarta, sebagai episentrum keputusan politik, menyajikan kesempatan sekaligus tantangan bagi mereka.

Dony dan Syahar berupaya keras menjalin komunikasi dengan para pengurus pusat partai dan melobi dengan berbagai elemen politik untuk mendapatkan restu yang akan membuka jalan menuju kursi bupati.

Namun, Maryono, salah satu calon lainnya, memilih jalur yang sedikit berbeda. Maryono lebih memilih untuk tetap di Sidrap, fokus pada penguatan basis dukungan lokal yang sangat penting dalam perpolitikan daerah.

Dengan strategi yang berorientasi pada grass root, Maryono menganggap dukungan lokal sebagai landasan yang tidak bisa diabaikan.

Dalam upaya ini, Maryono menggandeng Jufri Hane sebagai mitra lobi di Jakarta, yang bertugas menghubungkan dukungan lokal dengan strategi politik di tingkat pusat.

Kolaborasi ini merupakan strategi cerdas untuk memastikan bahwa dukungan lokal tetap solid sekaligus mendapatkan dukungan dari partai.

Di sisi lain, Mahmud Yusuf dan Mashur Bin Mohd. Alias juga tak kalah aktif dalam mengejar dukungan.

Bulan Agustus, sebagai waktu kritis menjelang pengumuman dukungan partai, menjadi momentum bagi mereka untuk menunjukkan kekuatan politik mereka.

Persaingan tidak hanya di level partai tetapi juga di arena politik lokal, menjadikan setiap keputusan dan langkah mereka penuh perhitungan.

Selain itu, peran organisasi seperti Projo, yang memiliki pengaruh besar dalam menentukan dukungan partai, juga sangat krusial.

Para bakal calon harus pintar-pintar menjalin hubungan dengan organisasi-organisasi ini untuk mendapatkan dukungan yang berharga.

Dalam konteks ini, lobi politik, strategi komunikasi, dan diplomasi menjadi alat utama untuk meraih dukungan yang diperlukan.

Menyusuri jalur politik yang berliku, terlihat jelas bahwa Pilkada Sidrap 2024 bukanlah sekadar kontestasi pemilihan kepala daerah biasa.

Ini adalah ajang di mana politik lokal dan nasional saling berinteraksi dalam permainan strategis yang kompleks.

Dukungan dari partai, organisasi, dan pengurus pusat merupakan elemen kunci, sementara penguatan dukungan lokal tetap menjadi pondasi yang tidak bisa diabaikan.

Dari Jakarta hingga Sidrap, setiap langkah, keputusan, dan strategi yang diambil oleh para bakal calon akan menentukan siapa yang akan meraih kursi kepemimpinan.

Persaingan yang ketat dan dinamika politik yang penuh intrik mencerminkan betapa pentingnya kendaraan politik dalam Pilkada Sidrap 2024.

Di tengah segala upaya yang dilakukan, hanya mereka yang mampu mengelola perburuan dukungan ini dengan bijak yang akan menjadi pemenang dalam kontestasi politik yang semakin mendekat ini.

Di sinilah kita melihat, dengan segala kompleksitas dan ketegangan, bagaimana sebuah pertarungan politik dijalankan dengan penuh kecermatan dan dinamika.

Sidrap menjelang Pilkada Serentak 2024 adalah contoh nyata dari bagaimana intrik politik lokal dan nasional bersatu dalam satu panggung persaingan yang megah.(*)

banner 650x650