Makassar, katasulsel.com – Setelah video kekerasan terhadap balita yang diduga dilakukan oleh ayahnya viral di media sosial, pihak kepolisian Pinrang, Sulawesi Selatan, akhirnya bertindak cepat dengan menangkap pelaku.
Peristiwa tersebut menuai kecaman dari publik dan menunjukkan reaksi cepat aparat penegak hukum di wilayah tersebut.
Menurut informasi terkini, kepolisian Pinrang telah mengunjungi lokasi kejadian dan mengamankan pelaku, seorang pria yang diduga sebagai ayah dari balita malang tersebut.
Saat diinterogasi, pelaku tampak emosional dan menangis, mengungkapkan perasaannya di hadapan penyidik.
Momen ini menunjukkan bahwa pelaku mungkin merasakan penyesalan mendalam atau tekanan mental yang signifikan.
Di sisi lain, petugas kepolisian wanita (Polwan) juga terlihat mengamankan balita yang menjadi korban penyiksaan.
Kondisi fisik dan psikologis balita tersebut menjadi perhatian utama, dan pihak kepolisian berkoordinasi dengan dinas sosial untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan anak tersebut.
Penanganan segera ini diharapkan dapat memberikan perlindungan dan dukungan yang dibutuhkan oleh korban.
Meskipun informasi detail mengenai lokasi kejadian masih belum jelas, diketahui bahwa insiden ini terjadi dalam wilayah hukum Polres Pinrang.
Kejadian ini telah menarik perhatian luas, terutama di media sosial, di mana video penyiksaan tersebut menyebar dengan cepat dan mendapatkan reaksi keras dari netizen.
“Terima kasih pak polisi, inilah yang diharapkan, kecepatan dalam bertindak,” ungkap Risma, salah seorang pengguna media sosial, memberikan apresiasi terhadap tindakan cepat pihak kepolisian Pinrang, Senin, (5/8)
Pujian tersebut mencerminkan harapan masyarakat terhadap penegakan hukum yang efektif dan responsif dalam menangani kasus kekerasan, terutama yang melibatkan anak-anak.
Keberhasilan polisi dalam menangani kasus ini menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan warga, serta mengatasi tindak kekerasan dengan serius.
Selanjutnya, proses hukum akan berjalan untuk menentukan sanksi yang tepat bagi pelaku, serta memastikan bahwa korban menerima perlindungan dan rehabilitasi yang sesuai.
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan masyarakat dan kepedulian terhadap kesejahteraan anak-anak di lingkungan sekitar.
Harapan besar tertuju pada pihak berwenang untuk terus bekerja dengan profesional dan responsif dalam menangani kasus-kasus serupa di masa depan.(*)
Tinggalkan Balasan