Sidrap, Katasulsel.com — Permasalahan kesehatan mengejutkan di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan terungkapnya 10 kasus HIV (Human immunodeficiency virus) baru yang terdeteksi.
Apa yang lebih mengejutkan adalah, dua dari sepuluh kasus tersebut, ternyata melibatkan wanita pekerja seks (WPS) yang selama ini berkeliaran.
Parahnya, mereka juga nyambi sebagai waitress di tempat hiburan malam (THM) atau lebih dikenal dengan istilah pelayan cafe. Tentu saja ini riskan, mereka sangat bebas bergaul.
Fakta ini mencuat setelah jurnalis katasulsel.com mewawancarai Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sidrap, Dr. Ishak Kenre.,SKM.,M.Kes, terkait situasi HIV di Sidrap, Jumat, (9/9).
Dr Ishak menyebut, kasus baru HIV ada 10 kasus di Sidrap, dari jumlah itu, terdapat dua WPS yang juga bekerja sebagai waitress THM
Selain itu, ada empat kasus HIV lainnya melibatkan lelaki yang terlibat dalam hubungan seksual dengan lelaki (LSL), termasuk individu heteroseks yang juga menunjukkan ketertarikan pada lelaki.
Kasus lain, juga ditemukan seorang pengguna narkoba suntik (penasun), lalu, seorang anak dari ibu OD HIV, dan seorang lagi dari populasi umum.
Menariknya, ada juga satu kasus di mana penderita HIV mengalami komplikasi tuberkulosis (TB), hal ini menambah kompleksitas situasi kesehatan di wilayah ini.
Bagaimana Kasus Ini Terungkap?
Dr. Ishak menjelaskan, penemuan kasus-kasus ini berasal dari skrining mobile Voluntary Counseling and Testing (VCT) yang dilakukan di tempat-tempat berisiko tinggi, termasuk kafe-kafe di THM.
Skrining ini adalah langkah krusial untuk mendeteksi HIV sejak dini dan mencegah penyebaran lebih lanjut.
Dr. Ishak menekankan pentingnya kesadaran di kalangan kelompok berisiko untuk melakukan pemeriksaan rutin.
“Penting untuk diingatkan bahwa kesadaran dan pemeriksaan dini sangat diperlukan. Jangan menunggu sampai terlambat dan jangan diam-diam, karena ini bisa menularkan virus kepada orang lain,” pesan Dr. Ishak, tegas.
Data HIV Sidrap Saat Ini
Hingga awal Agustus 2024, jumlah total kasus HIV di Sidrap mencapai 31 kasus, dengan 159 orang menjalani perawatan. Jumlah ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, menggarisbawahi perlunya tindakan lebih lanjut dalam pengendalian dan pencegahan HIV.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Penting untuk meningkatkan kesadaran dan aksesibilitas tes HIV, terutama di kalangan populasi yang berisiko tinggi.
Hal itu, klaimnya, terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan Sidrap. Juga, Skrining di tempat-tempat hiburan malam seperti kafe-kafe THM, terus dilakukan secara rutin oleh pihaknya.
Selain itu, pendidikan mengenai pencegahan dan pengendalian HIV, terus ditingkatkan untuk mengurangi stigma dan meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan.
Namun demikian, kasus-kasus baru ini, kata Dr Ishak, harus menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih waspada dan terlibat aktif dalam upaya pencegahan HIV.
Sidrap berada di persimpangan jalan kritis dalam menghadapi epidemi ini, papar Dr Ishak, dan langkah-langkah proaktif serta dukungan komunitas sangat diperlukan untuk menanggulangi masalah kesehatan ini.(*)
Tinggalkan Balasan