Mojokerto, katasulsel.com – Duka mendalam masih menyelimuti keluarga, rekan-rekan, dan masyarakat setelah kehilangan Kompol Maryono (MY), Kapolsek Prajurit Kulon, yang ditemukan meninggal dunia dengan cara tragis.
Jenazah Kompol MY ditemukan oleh anggota keluarga sekitar pukul 14.00 WIB pada Minggu, 11 Agustus 2024, dalam keadaan gantung diri, diduga akibat depresi yang berkaitan dengan penyakit yang lama dideritanya.
Kompol MY dikenal sebagai sosok yang penuh dedikasi dan selalu ramah kepada masyarakat.
Keberadaannya di lingkungan sekitar sangat dirasakan melalui pendekatan hangatnya dan komitmennya yang luar biasa dalam menjalankan tugas.
Setiap interaksi dan tindakan sehari-harinya mencerminkan ketulusan dan empati yang mendalam, menjadikannya panutan baik di lingkungan kerja maupun di komunitas.
Kepala Subbagian Humas Polres Mojokerto Kota, Iptu Agung Suprihandono, menyanjung kepribadian Kompol MY.
“Beliau bukan hanya sekadar pemimpin, tetapi juga teladan bagi banyak orang. Sosoknya sangat dekat dengan masyarakat dan selalu memperlihatkan perhatian yang mendalam,” ujar Agung.
Keseharian Kompol MY sebagai Kapolsek Prajurit Kulon sangat dihargai.
Dia dikenal karena dedikasinya yang tak tergoyahkan dan kebaikan hatinya dalam membantu masyarakat.
Kehadirannya meninggalkan jejak yang mendalam, membuat perpisahan ini terasa begitu menyakitkan bagi semua yang mengenalnya.
Jenazah Kompol MY dimakamkan di pemakaman muslim Pohkecik, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, pada pukul 18.30 WIB.
Prosesi pemakaman dipenuhi dengan kesedihan, dihadiri oleh keluarga, rekan sejawat, serta kolega dari institusi kepolisian yang merasakan kehilangan besar.
Kepergian Kompol MY bukan hanya merupakan kehilangan pribadi, tetapi juga pelajaran berharga tentang pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, terutama bagi aparat penegak hukum yang sering menghadapi tekanan berat.
Peristiwa ini menjadi pengingat untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih mendukung dan peduli terhadap kesejahteraan mental.
Pihak kepolisian berharap penyelidikan yang sedang berlangsung dapat memberikan kejelasan mengenai peristiwa ini dan menjadi langkah awal untuk mendorong perhatian lebih terhadap kesehatan mental di masa depan.(*)
Tinggalkan Balasan