banner 600x50

Semarang, Katasulsel.com — Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Marzoeki Mahdi, Nova Riyanti Yusuf, memberikan penjelasan mengenai aspek psikologi forensik dalam kasus bunuh diri yang menimpa Aulia Risma Lestari, seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Nova menjelaskan bahwa metode bunuh diri yang dilakukan oleh korban diduga kuat melibatkan penggunaan obat-obatan anestesi, terutama Propofol, serta alat medis tertentu yang digunakan untuk tindakan tersebut.

Nova menekankan pentingnya mencegah ide bunuh diri agar tidak berkembang menjadi tindakan nyata.

Ia juga menggarisbawahi bahwa pelajaran penting bagi dokter spesialis anestesi adalah pemahaman mendalam mengenai penggunaan obat-obatan anestesi.

Kesalahan dalam hal ini dapat berujung pada situasi yang berbahaya. Di sisi lain, Nova mengakui bahwa profesi dokter spesialis anestesi kerap menghadapi tekanan dan stres yang signifikan.

Pihak kepolisian telah mengonfirmasi bahwa kasus ini murni bunuh diri.

banner 250x250

Nova menambahkan, akan dilakukan wawancara dengan pihak rumah sakit, universitas, serta penyelidikan di lokasi bunuh diri. Buku harian milik korban juga dianggap penting untuk proses triangulasi dalam otopsi psikologis.

Dalam pernyataan resminya, Undip menegaskan bahwa tidak ada tindakan perundungan yang dialami korban selama menjalani pendidikan

“Saya sudah melalui program pendidikan dokter umum hingga spesialis, dan kita perlu memperjelas batasan antara proses pendidikan dan tindakan yang masuk kategori perundungan. Batasan ini sering kali kabur,” ujar Nova Riyanti, dikutip dari tvonenews.com, Sabtu (17/8/2024).

Lebih lanjut, Nova menambahkan bahwa tekanan yang dihadapi oleh dokter sangat luar biasa. Dengan otopsi psikologis ini, diharapkan dapat diidentifikasi stres sosial yang dialami korban selama hidupnya.

Sehingga diharapkan dapat menjadi informasi saintifik yang bermanfaat dalam penyusunan kebijakan untuk program pendidikan dokter spesialis di masa mendatang.(*)