Makassar, Katasulsel.com – Suasana di Makassar berubah menjadi medan pertempuran urban kemarin, ketika ribuan mahasiswa memprotes politik dinasti dengan cara yang tidak terduga.
Aksi demo yang dimulai pukul 13.00 WITA ini segera memuncak dalam kekacauan yang melibatkan pembakaran ban bekas, perusakan fasilitas umum, dan bentrokan langsung dengan polisi.
Di bawah Jembatan Flyover Makassar, ribuan mahasiswa berkumpul, mengobarkan api dengan membakar ban bekas yang menimbulkan kepulan asap hitam pekat, mengubah jalanan menjadi lautan asap.
Aksi ini tidak berhenti di situ; massa juga merusak rambu-rambu lalu lintas sepanjang Jalan AP Pettarani, membuat lalu lintas terganggu total.
Namun, titik panas tidak berhenti di sana. Sekitar pukul 18.00 WITA, mahasiswa mulai berpencar menuju kampus mereka, hanya untuk berkumpul kembali di depan Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Universitas Bosowa (Unibos) di Jalan Urip Sumoharjo.
Di sini, aksi mereka memuncak dengan menutup jalan dan menciptakan kemacetan parah dengan lebih banyak pembakaran ban.
Saat polisi berusaha meredakan situasi, mereka disambut dengan hujan batu dari mahasiswa. Merespons situasi yang memburuk, petugas kepolisian terpaksa menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa.
Namun, serangan balik mahasiswa berlanjut, dengan mereka kembali keluar dari kampus dan melemparkan benda-benda ke arah petugas.
Di tengah kekacauan ini, sebuah mobil angkutan umum terlihat terbakar. Penyebab kebakaran kendaraan tersebut belum diketahui, tetapi jelas menambah deretan kerusakan yang terjadi.
Hingga berita ini diturunkan, petugas kepolisian masih berupaya mengendalikan situasi dengan merangsek masuk ke dalam kampus, sementara mahasiswa lari berpencar untuk menyelamatkan diri. Makassar kini menjadi saksi dari salah satu aksi protes mahasiswa paling intens dalam sejarah kota ini. (*)
Tinggalkan Balasan