banner 600x50

Program ‘JB’ (Jumat Berkah) Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Sidrap, berlanjut. Kali ini, berlangsung di Wilayah Timur Sidrap. Seperti apa?

Laporan: Edy Basri (Pemred Katasulsel.com)

Di BAWAH langit yang mendung dan cuaca yang dingin, Jumat sore, (6/9), di Desa Mojong dan Desa Talumae, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidrap, tampak seperti hari yang penuh harapan.

Namun, di tengah suasana hangat dari kegiatan “JB” yang digagas oleh Satuan Reskrim Polres Sidrap itu, terdapat kisah pilu yang mengundang rasa iba yang mendalam.

Kegiatan sosial yang dipimpin oleh AKP Agung Rama Setiawan, S.I.K., M.Si, ini bertujuan untuk membantu 25 Kepala Keluarga (KK) prasejahtera dengan pembagian sembako.

Di antara penerima bantuan, ada sebuah kisah menyentuh yang menggambarkan, betapa kerasnya kehidupan seorang nenek lumpuh dan buta yang tinggal bersama putrinya di sebuah rumah panggung tua.

Bayangkan! Sebuah rumah yang dulunya mungkin merupakan tempat penuh harapan, kini telah menjadi simbol kesedihan.

Rumah panggung milik nenek renta tersebut, telah mengalami kerusakan parah—atapnya rapuh, kayu penopangnya juga sudah lapuk.

Tak ingin tertimpa bagian atas rumahnya. Sang nenek dan putrinya kini tinggal di kolong rumah yang hanya ditutupi seng usang, untuk melindungi diri dari dinginnya malam.