banner 600x50

Sidrap, katasulsel.com – Kabupaten Sidrap di Sulawesi Selatan, mendadak jadi pusat perhatian setelah menggelar kegiatan Sosialisasi dan Diseminasi Pembinaan Kesadaran Bela Negara yang berlangsung di Ballroom Al-Goni, Hotel Grand Sidny, Selasa, (10/9).

Acara ini, yang diselenggarakan oleh Direktorat Bela Negara Kementerian Pertahanan, Jakarta, mengundang perhatian banyak pihak dengan fokus yang sangat strategis: membangun kesadaran dan karakter bangsa di seluruh lapisan masyarakat.

Apa yang Dipaparkan Brigjen G. Eko Sunarto yang Bikin Merinding?

Dia memaparkan dengan tegas betapa krusialnya kesadaran bela negara untuk setiap warga Indonesia.

“Kesadaran ini adalah fondasi dari negara ini,” tegas Eko.

Apa yang membuat pernyataan ini menarik? Eko menyoroti secara khusus bagaimana provinsi Sulawesi Selatan, termasuk Sidrap, masih berada di posisi rendah dalam hal kesadaran bela negara.

Dengan nada mendesak, Eko berharap peningkatan kesadaran ini akan menjadi indikator pencapaian Indonesia Emas pada tahun 2045.

Lalu, mengapa Sidrap Jadi Barometer Nasional?

Sosialisasi ini bukan hanya sekadar formalitas. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 115 Tahun 2022, tanggung jawab bela negara kini melibatkan seluruh elemen bangsa – dari kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah.

Sidrap, dengan berbagai elemen masyarakatnya yang hadir, mulai dari ASN, tokoh pendidikan, ulama, hingga pemuda, diharapkan bisa menjadi contoh ideal dalam implementasi nilai-nilai bela negara.

Ini adalah momen penting di mana Sidrap bisa meraih status sebagai barometer kesadaran bela negara nasional.

Kenapa Bela Negara Itu Lebih Penting dari Sebelumnya?

Ancaman terhadap negara kini tidak hanya datang dari militer tetapi juga dari ideologi, ekonomi, dan teknologi.

Radikalisme, terorisme, dan kejahatan siber menjadi tantangan besar.

Eko menekankan pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kesadaran bela negara untuk menghadapi ancaman multidimensi ini.

“Perang kini bukan hanya melibatkan tentara, tetapi juga pemikiran dan hati rakyatnya,” ujar Eko.

Bagaimana setiap individu dapat menjadi agen perubahan dan role model dalam lingkungan mereka menjadi kunci utama yang diusung dalam sosialisasi ini.

Dengan beragam elemen masyarakat yang terlibat dan fokus yang mendalam pada pembinaan karakter bangsa, kegiatan ini bukan sekadar acara biasa.

Sidrap kini berdiri di garis depan dalam upaya membangun kesadaran bela negara di Indonesia. Apakah Sidrap akan berhasil mengubah tren dan menjadi contoh bagi provinsi lainnya? Saksikan perkembangan selanjutnya! (edybasri)