banner 600x50

Enrekang, Katasulsel.com — Kejadian vandalistik yang menghebohkan terjadi di Tontonan, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Pada malam Jumat, 13 September 2024, sebanyak 45 bendera Partai Golongan Karya (Golkar) ditemukan terbuang ke Sungai Anggeraja setelah dipasang dengan penuh kehati-hatian oleh pengurus partai setempat. Aksi ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak dan menambah ketegangan menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang semakin mendekat.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 WITA, ketika pengurus Golkar dengan penuh semangat dan harapan memasang bendera-bendera tersebut di beberapa titik strategis di Tontonan. Namun, harapan mereka untuk menunjukkan dukungan mereka menjelang Pilkada berubah menjadi kekecewaan dan kemarahan ketika pada pukul 22.00 WITA, bendera-bendera tersebut ditemukan sudah tercabut dari tiangnya dan terbuang ke sungai yang melintasi wilayah tersebut.

Para pengurus Golkar yang mendapati bendera-bendera partai mereka dalam kondisi memprihatinkan segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. “Kami sangat kecewa dan marah dengan tindakan ini,” ujar salah seorang pengurus Golkar Enrekang, yang enggan disebutkan namanya. “Ini bukan hanya soal materi, tetapi juga bentuk penghinaan terhadap kerja keras dan dedikasi kami.”

Pihak Kepolisian Sektor Anggeraja tidak tinggal diam. Begitu menerima laporan, mereka segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan investigasi. Kapolsek Anggeraja, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengidentifikasi pelaku vandalisme ini dan mengungkap motif di balik aksi tersebut. “Kami memahami betapa pentingnya situasi ini, terutama menjelang Pilkada. Kami akan bekerja keras untuk menyelesaikan kasus ini secepat mungkin,” ungkap kapolsek.

Pihak kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dan menjaga ketertiban selama proses Pilkada. “Kami berharap masyarakat tetap tenang dan memberikan kami kesempatan untuk menyelesaikan kasus ini. Keamanan dan ketertiban harus tetap terjaga untuk memastikan Pilkada Enrekang berlangsung dengan damai,” tegasnya.

Aksi vandal ini memicu kecaman dari berbagai kalangan. Beberapa anggota masyarakat mengungkapkan kekecewaan mereka di media sosial, menuntut agar pelaku segera ditangkap dan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Sebagian lainnya menyerukan perlunya kerjasama semua pihak untuk menjaga integritas dan kedamaian selama masa pemilihan.

Dengan Pilkada Enrekang yang semakin dekat, ketegangan politik di daerah ini tampaknya semakin memanas. Kegiatan politik dan kampanye yang selama ini berlangsung dalam suasana kompetitif kini diwarnai oleh insiden vandalisme yang mengundang perhatian luas. Kini, semua mata tertuju pada pihak kepolisian dan pengurus partai untuk memastikan bahwa pelaku vandalisme ini segera diusut dan tindakan serupa tidak terulang lagi.

Dalam situasi yang semakin memanas ini, semua pihak berharap agar proses Pilkada Enrekang dapat berjalan dengan aman, damai, dan transparan. Masyarakat Enrekang pun diharapkan dapat menahan diri dan menjaga kerukunan demi masa depan daerah mereka. (*)