banner 600x50

Sidrap, katasulsel.com — Kabar baik datang dari pasangan calon bupati dan wakil bupati Sidrap, Muh Yusuf Dollah dan Muh Datariansyah (DOATA), yang meluncurkan program unggulan pro-rakyat yang tak tanggung-tanggung: Bebas Tagihan Listrik Selama 5 Tahun bagi Masyarakat Kurang Mampu.

Dalam setiap kampanyenya, DOATA menyampaikan visi besar mereka untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat Sidrap dengan menawarkan program GRATIS TAGIHAN LISTRIK selama 5 tahun. Ini adalah salah satu program unggulan yang telah mencuri perhatian publik dan menjadi bahan perbincangan hangat di tengah masyarakat.

Program ini ditargetkan bagi masyarakat pra sejahtera dengan sambungan listrik berdaya 400 watt hingga 900 watt, yang mencakup sebagian besar keluarga berpenghasilan rendah di Sidrap. Baik pengguna listrik prabayar maupun pascabayar, mereka akan dibebaskan dari tagihan selama masa kepemimpinan DOATA.

“Kami berkomitmen untuk memberikan solusi nyata bagi masyarakat, terutama dalam hal pengurangan beban biaya hidup sehari-hari. Program gratis listrik ini adalah bukti nyata keberpihakan kami kepada rakyat kecil,” ujar Muh Yusuf Dollah dalam salah satu kesempatan kampanyenya.

Program ini, menurut DOATA, tidak hanya meringankan beban ekonomi, tapi juga menjadi bentuk keadilan sosial bagi masyarakat kurang mampu yang selama ini terjepit dengan tagihan bulanan yang kian membengkak. Dengan adanya kebijakan ini, masyarakat bisa menggunakan penghasilannya untuk kebutuhan lain seperti pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan pokok lainnya.

Tak hanya program listrik gratis, pasangan DOATA juga menjanjikan berbagai inisiatif lain yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Sidrap. Kesejahteraan ekonomi, pendidikan, hingga infrastruktur pedesaan menjadi agenda utama yang akan mereka perjuangkan jika terpilih.

banner 250x250

Namun, tentu saja, program ambisius ini memunculkan pertanyaan besar. Bagaimana realisasinya? Dari mana anggaran untuk membiayai kebijakan ini? DOATA mengklaim bahwa dana tersebut akan berasal dari efisiensi anggaran daerah serta sinergi dengan program-program pemerintah pusat yang mendukung kesejahteraan sosial.

Bagi sebagian masyarakat, program ini dianggap sebagai “angin segar” yang telah lama dinantikan. “Kalau DOATA menang dan benar-benar merealisasikan janji ini, tentu kami sangat terbantu,” ujar salah seorang warga Tanrutedong. Namun, skeptisisme juga muncul dari pihak lain yang mengkhawatirkan keberlangsungan dan dampak jangka panjang dari program ini terhadap keuangan daerah.

Meski demikian, pasangan nomor urut 1 ini tetap optimis bahwa program ini akan membawa perubahan besar bagi Sidrap. Mereka yakin bahwa dengan dukungan penuh masyarakat, semua janji yang mereka buat bisa diwujudkan, termasuk membebaskan masyarakat dari beban listrik selama 5 tahun.

Dengan janji manis ini, apakah masyarakat Sidrap siap memilih DOATA dan menikmati listrik gratis selama 5 tahun? Hanya waktu yang akan menjawab. Pilkada Sidrap semakin memanas, dan program unggulan seperti ini jelas menjadi faktor penting yang dapat menentukan pilihan masyarakat.(*)