Jakarta — Kompetisi Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 2024/2025 resmi dibuka pada Sabtu, 28 September 2024, dan siap menyuguhkan pertarungan seru di dunia sepak bola usia muda Indonesia. Sebanyak 18 klub akan berpartisipasi dalam tiga kategori umur, yakni U16, U18, dan U20, termasuk klub-klub besar seperti Persib Bandung, Persebaya Surabaya, Borneo FC, dan Persis Solo, yang merupakan juara pada edisi sebelumnya.
EPA Liga 1 merupakan bagian dari komitmen Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia (LIB) untuk mengembangkan persepakbolaan nasional secara merata, khususnya dalam pengembangan talenta muda. Musim ini, LIB mengambil langkah inovatif dengan menggandeng konsultan sepak bola asal Spanyol, Ekkono Method, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas individu setiap pemain melalui pendekatan sport science.
Menjadi Jembatan ke Timnas Indonesia
EPA Liga 1 telah terbukti menjadi jembatan yang efektif bagi para pemain muda untuk menuju tim nasional. Banyak jebolan EPA Liga 1 yang berhasil menembus skuad Timnas Indonesia di berbagai kategori umur. Salah satu contoh mencolok adalah Beckham Putra Nugraha dari Persib Bandung, yang memiliki nomor punggung 7. Beckham telah mengantarkan timnya meraih juara di EPA Liga 1 U16 dan U19 pada tahun 2018, dan kini bersinar bersama Timnas Indonesia U22, membawa pulang trofi dari SEA Games 2023.
Pemain lain yang juga berjuang di SEA Games 2023 adalah Bagas Kaffa, jebolan EPA Liga 1 dari Barito Putera U16. Di level Timnas Senior, nama-nama seperti Ernando Ari Sutaryadi, Marselino Ferdinan, dan Rizki Ridho Ramadhani juga menunjukkan bahwa kompetisi ini menjadi ladang subur bagi talenta muda.
Momen Bersejarah di EPA Liga 1
Edisi EPA Liga 1 U20 2019 menyimpan kenangan manis bagi Ernando Ari dan Rizki Ridho Ramadhani, yang berhasil mengantarkan Persebaya Surabaya U20 menjadi juara. Dalam final melawan Barito Putera, Ernando menunjukkan aksi heroik dengan sukses menggagalkan semua tendangan penalti lawan, memastikan timnya meraih gelar juara.
Sementara itu, Marselino Ferdinan, yang beraksi di EPA Liga 1 U16 2019 bersama Persebaya, terus membuktikan kualitasnya meskipun tidak berhasil meraih trofi pada saat itu. Marselino berhasil mendapatkan tempat di Timnas, dan namanya bahkan pernah diulas oleh media Inggris, The Guardian, yang menyebutnya sebagai salah satu dari 60 wonderkid terbaik dunia bersanding dengan pemain-pemain hebat seperti Luka Romero dan Gavi.
Kesimpulan
Dengan dibukanya kompetisi EPA Liga 1 2024/2025, harapan besar kini tersemat pada para pemain muda untuk meraih prestasi dan mengukir nama mereka di kancah sepak bola Indonesia. Dengan dukungan dari PSSI dan LIB, serta terobosan yang dilakukan bersama Ekkono Method, kita bisa berharap banyak talenta baru akan lahir dari kompetisi ini. Kini, mata semua pencinta sepak bola Indonesia tertuju pada perjalanan mereka di lapangan, menantikan siapa saja yang akan menjadi bintang berikutnya!
Tinggalkan Balasan