banner 650x65

Makassar, katasulsel.com – Pernyataan mengejutkan datang dari Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, yang langsung menghebohkan jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sulawesi Selatan. Dalam apel virtual yang diadakan Senin (7/10/2024), Prof Zudan menyindir keras fenomena simbol-simbol “saranghaeyo” yang diduga digunakan beberapa ASN sebagai bentuk dukungan politik tersembunyi. Apa maksudnya?

Di hadapan ribuan ASN yang mengikuti apel tersebut, Pj Gubernur yang sedang berada di Jakarta untuk urusan dinas, tiba-tiba bergabung dan menegaskan bahwa ASN harus sepenuhnya netral. Sindirannya tentang “saranghaeyo” – istilah yang populer di kalangan penggemar K-Pop sebagai tanda cinta – sontak menjadi perhatian. “ASN jangan sampai gampang dipengaruhi, apalagi disuruh foto pakai simbol-simbol satu, dua, atau saranghaeyo,” tegasnya, mengisyaratkan agar ASN tak bermain api dengan politik praktis.

banner 400x600

Tak berhenti sampai di situ, Sekda Sulsel, Jufri Rahman, juga mengingatkan bahwa keterlibatan ASN dalam politik adalah pelanggaran berat yang bisa berujung pada sanksi serius. “Kami ingatkan lagi, netralitas adalah kunci,” ujar Jufri dalam kesempatan yang sama.

Netralitas ASN menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 memang menjadi isu panas. Dengan berbagai kepentingan yang mencoba masuk, pernyataan Zudan dan Jufri menjadi sinyal peringatan keras agar ASN tidak terjebak dalam permainan politik.

Selain soal netralitas, Prof Zudan juga menekankan pentingnya implementasi sistem “Plan, Do, Check” oleh Kepala OPD dan ASN untuk memastikan efektivitas kerja di lapangan.

Pesan ini datang di tengah makin memanasnya suasana politik menuju Pilkada 2024. Apakah sindiran “saranghaeyo” ini benar-benar merefleksikan fenomena dukungan terselubung di kalangan ASN? Atau hanya sebuah peringatan dini untuk menjaga profesionalisme? Yang pasti, ASN Sulsel kini harus lebih berhati-hati.

(*/red)