banner 650x65

Pilkada Sidrap 2024 semakin mendekat. Hanya dalam hitungan minggu, tepatnya pada 27 November 2024.

Laporan: Edy Basri

MASYARAKAT Bumi Nene Mallomo, Sidrap akan menentukan siapa pemimpin yang layak memegang kendali pemerintahan daerah ini untuk lima tahun ke depan.

Di tengah persiapan yang kian matang, ada satu momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat, yaitu debat kandidat.

Banyak harapan tertuju pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidrap agar debat ini disiarkan langsung, memungkinkan seluruh warga menyaksikan secara terbuka gagasan dan visi para calon.

Dalam Pilkada kali ini, ada tiga pasangan calon yang siap bertarung. Pasangan Muh Yusuf Dollah-Muh Datariansyah, dengan tagline “DOATA”, mengusung tema kesejahteraan berkelanjutan.

Sementara itu, pasangan Syaharuddin Alrif-Nur Kanaah atau “SAR-Kanaah” dikenal karena komitmen mereka terhadap pembangunan inklusif dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Tak ketinggalan, pasangan H. Mashur-H. Nasiyanto yang menamai diri mereka “HAMAS NA”, membawa gagasan revitalisasi pertanian serta perbaikan infrastruktur sebagai prioritas utama.

Masyarakat Sidrap berharap debat ini akan menjadi panggung transparan di mana para calon bisa mempertaruhkan visi mereka, tanpa basa-basi, langsung menjawab persoalan yang dihadapi daerah.

Sebuah ungkapan bijak yang sering terdengar di kalangan masyarakat adalah, “Pemimpin yang baik bukanlah mereka yang hanya berjanji, tapi yang mengerti dan bertindak.”

Debat inilah yang dianggap sebagai jembatan antara janji dan kenyataan, memberikan gambaran jelas tentang siapa di antara mereka yang paling siap melangkah lebih jauh dari sekadar kata-kata.

Momen debat ini juga dipandang sebagai kesempatan emas bagi masyarakat untuk lebih mengenal calon-calon tersebut di luar citra kampanye yang telah banyak tersebar.

Dengan menonton secara langsung, masyarakat dapat menilai sendiri kualitas kepemimpinan, intelektualitas, dan empati para calon terhadap persoalan-persoalan krusial, seperti kemiskinan, pengangguran, serta pembangunan infrastruktur yang berkeadilan.

KPU Sidrap sendiri diharapkan bisa menyajikan debat secara terbuka dan netral, agar publik mendapatkan informasi yang komprehensif dan jernih sebelum menjatuhkan pilihan.

Salah satu warga yang antusias menanti debat ini mengungkapkan, “Debat ini bukan hanya soal adu gagasan, tapi soal bagaimana calon pemimpin kita bisa menjawab langsung kebutuhan dan harapan masyarakat.”

Pilkada Sidrap 2024 bukan hanya ajang perebutan suara, melainkan juga penentu arah pembangunan daerah. Dengan tersedianya referensi yang tepat dari debat terbuka ini, masyarakat diharapkan bisa memilih pemimpin terbaik untuk lima tahun ke depan.

Seperti kata pepatah, “Pemimpin yang baik lahir dari pilihan yang bijak.” Semoga Pilkada kali ini menghadirkan pemimpin yang benar-benar mampu membawa Sidrap menuju masa depan yang lebih baik.(*)