banner 600x50

Soppeng bergeliat. Jalan-jalan kecil berdebu. Warung kopi penuh sesak. Semua mata tertuju ke satu arah: 27 November 2024. Hari yang ditunggu. Hari penentuan.

Oleh: Edy Basri

Di sudut-sudut desa, obrolan mengalir. Dari yang tua hingga yang muda. Nama Andi Mapparemma dan Andi Adawiah—SIAP ADA—terus dibicarakan.

Seperti aliran air di Sungai Walannae, melintasi setiap dusun, melewati sawah, menyusup ke dalam rumah.

Andi Mapparemma. Nama itu sudah akrab di telinga. Bukan hanya karena darah biru yang mengalir di tubuhnya.

Tapi karena kerja nyata yang dirasakannya.

Jalan di Desa Kebo, pasar di Takalala, sekolah di Pacongkang. Bagi masyarakat Soppeng, ia bukan sekadar nama. Ia nyata, hadir, dan bergerak.

Dan, Andi Adawiah. Seorang perempuan tangguh. Pendamping setia.

Jika Andi Mapparemma adalah air, maka Adawiah adalah angin. Keduanya saling melengkapi.

Soppeng melihat harapan pada duet ini. Harapan pada sosok pemimpin yang tidak hanya berjanji, tapi benar-benar mengerti.

“Mapparemma, ya dia bisa ‘merekatkan.’ Adawiah, dia yang menjaga semuanya tetap seimbang,” ujar seorang ibu penjual sayur di Pasar Lajoa.

Kata-katanya sederhana. Tapi penuh makna. Bagi masyarakat Soppeng, mereka bukan hanya memilih pemimpin. Mereka memilih kepercayaan.

Poster-poster SIAP ADA menghiasi dinding-dinding rumah. Sepanduk-sepanduk bergelantungan di antara pepohonan jati.

Setiap orang memiliki harapan. “Andi itu seperti Balla Lompoa, tempat perlindungan. Kami tahu ke mana harus berlindung saat badai datang,” bisik seorang petani di Citta.

Pasar, ladang, hingga di tepi sungai, SIAP ADA menjadi pembicaraan.

Masyarakat menanti. Masyarakat percaya. Mereka sudah SIAP. Seperti langit sebelum hujan turun, ada rasa tegang, tapi juga penuh harapan.

Dukungan mengalir deras. SIAP ADA seperti gelombang yang tak bisa ditahan.

Dari Takalala hingga Marioriawa, Soppeng bersiap. “Kami tidak akan melepaskan kesempatan ini. Waktunya Andi,” seru seorang tokoh masyarakat di Watansoppeng.

Soppeng tahu, tanggal itu akan datang. 27 November. Saat matahari terbit di hari itu, mereka tahu siapa yang akan mereka pilih. Pilihan mereka sudah jelas: SIAP ADA.

Soppeng bergerak. Waktunya hampir tiba.(*)