banner 600x50

Pangkep, katasulsel.com — Di Kepulauan Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), di mana desir ombak tak pernah lelah menemani, ada cerita baru yang tengah bergulir.

Sebelumnya, malam-malam di pulau-pulau ini gelap gulita, hanya diterangi lampu minyak atau genset. Hidup berjalan seadanya.

Hasil laut melimpah, keindahan alam memukau, tapi semua itu belum tergarap maksimal. Semangat membara, tapi energi terbatas.

Kini, cerita itu berubah. PT PLN (Persero) hadir dengan inovasi yang membawa cahaya. Listrik bersih, 24 jam penuh, kini hadir di Pulau Polewali, Saugi, dan Sapuli.

Kehadiran SuperSUN, pembangkit listrik tenaga surya mikro, menembus wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Tak hanya itu, pulau-pulau lain seperti Pulau Laiya siap menyusul terang.

Sebanyak 224 unit SuperSUN sudah terpasang, dengan 109 unit tambahan dalam perjalanan.

SuperSUN: Energi Baru, Harapan Baru

SuperSUN bukan sekadar panel surya biasa. Dengan daya 900 VA, dilengkapi panel PV dan baterai 2 kWh, sistem ini adalah solusi bagi masyarakat pulau yang dulu hanya mengenal genset.

Tak perlu lagi ada suara bising mesin yang memecah keheningan malam, tak perlu lagi ada biaya mahal untuk bahan bakar.

Bagi Jipa, warga Pulau Polewali, ini bukan hanya soal listrik. Ini adalah soal hidup baru. “Dulu, kami bayar Rp210 ribu sebulan, hanya untuk genset dari jam 6 sore sampai jam 10 malam.

Sekarang, dengan Rp50 ribu, listrik menyala 24 jam,” ujarnya. Kini, kipas angin, pompa air, dan televisi menyala sepanjang hari. Anak-anak belajar dengan penerangan yang baik, kehidupan keluarga berjalan lebih nyaman.

Dari Nelayan Hingga Pedagang: Semua Terbantu

Nelayan yang dulu harus menempuh 12,4 km ke daratan Pangkep hanya untuk membeli es batu, kini bisa menyimpan ikan di freezer.

Hasil tangkapan lebih awet, pendapatan meningkat. Bagi Tiara, yang memulai usaha kecil di rumahnya, listrik membawa berkah.

“Dulu, sulit memulai usaha karena tidak ada kulkas. Sekarang, usaha jualan minuman dingin bisa meraup omzet hingga Rp250 ribu sehari,” katanya dengan senyum lebar.

Listrik bukan hanya soal ekonomi. Di Pulau Laiya, bidan Siti Farida mengingat momen di mana ia harus menjahit luka pasien di malam hari hanya dengan penerangan senter.

Kini, lampu terang menyinari Puskesdes, pelayanan kesehatan menjadi lebih baik, nyawa lebih mudah diselamatkan.

PLN dan Keadilan Energi

Budiono, General Manager PLN UID Sulselrabar, menegaskan komitmen PLN dalam mewujudkan keadilan energi.

“SuperSUN adalah bukti keseriusan kami. Ini bukan sekadar tentang listrik, tapi tentang kesejahteraan,” ujarnya.

Dengan listrik, nelayan bisa menjaga ikan mereka tetap segar, usaha kecil tumbuh, dan anak-anak bisa belajar tanpa hambatan. Perekonomian meningkat, kesejahteraan tumbuh.

Hingga September 2024, Rasio Elektrifikasi di Sulawesi Selatan telah mencapai 99,99%. Ini bukan sekadar angka, ini adalah bukti bahwa perubahan nyata terjadi di lapangan.

PLN tak hanya membawa cahaya, tapi juga harapan. Harapan bahwa masa depan yang lebih baik bukan lagi mimpi, melainkan kenyataan yang bisa dijangkau.

Dalam sinar SuperSUN, masyarakat Pangkep menemukan hidup baru. Ombak yang berdesir kini dipadu dengan semangat baru yang tak pernah padam. (*)