banner 600x50

Sidrap, katasulsel.com — Murni Majid. Nama itu menggema di sekretariat Golkar Sidrap.

Tapi tidak lagi dalam hiruk pikuk tawa atau obrolan ringan di ruang rapat. Hari ini, namanya disebut dalam duka.

Kepala Sekretariat yang selalu ada, yang menyalakan lampu terang di gedung yang sunyi, kini telah tiada.

Rabu pagi, tepat pukul 9.00 WITA, di RS Arnum Rappang Sidrap, Murni menghembuskan nafas terakhirnya. Dan seiring itu, lampu di sekretariat terasa meredup.

Murni Majid tidak sekadar menjalankan tugas. Ia adalah jantung di kantor itu. Ia tidur di sana, bangun di sana, bahkan memasak di sana.

Gedung itu adalah rumah keduanya. Ia tak kenal lelah.

Pagi hingga malam, selalu ada tugas yang diselesaikan. Rapat-rapat, dokumen-dokumen, persiapan acara partai—semua berjalan mulus di tangannya.

Almarhum dikenal sebagai sosok yang rajin, disiplin, dan patuh. Dalam senyap, ia bekerja tanpa mengeluh. Semua kader, semua pengurus, mengenal dedikasinya.

Ungkapan duka pun membanjiri Sidrap, terutama dari keluarga besar Partai Golkar.

“Atas nama pimpinan dan seluruh kader, kami turut berduka cita yang mendalam,” ujar H. Zulkifli Zain, Ketua DPD II Golkar Sidrap, melalui sambungan telepon.

H. Pilli, sapaan akrabnya, kepada Katasulsel.com, menyampaikan rasa kehilangannya dengan berat.

“Murni itu pekerja keras. Tak kenal lelah. Dia sosok yang selalu ada,” akunya

Sosok yang dikenal tak banyak bicara, tapi tangannya bekerja lebih cepat daripada kata-kata yang mungkin bisa diucapkannya.

Ia adalah sesepuh yang diam-diam dihormati. Murni Majid menjadi simbol kesetiaan di partai ini. Dan kini, sekretariat yang dulu penuh dengan hiruk pikuk pekerjaannya, terasa lengang.

Lampu yang biasa ia nyalakan sendiri setiap pagi, kini tak lagi menyala.

Jenazah Murni Majid disemayamkan di rumah duka di BTN Korpri Bojoe. Doa mengalir.

“Semoga amal Islamnya diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujar H. Pilli dengan suara lirih. Aamiin ya Robbal Aalaamiiin.. (*)