banner 600x50

Sidrap, Katasulsel.com — Sidrap berdenyut. Guru-guru dari seluruh penjuru kabupaten berkumpul di Aula PLHUT Kemenag, Sabtu, 15 Juni 2024, bukan hari biasa.

Temu Pendidik Nusantara (TPN) XI hadir. Lebih dari 300 guru. Dari PAUD sampai SMA. Semua mata tertuju pada satu tujuan: mengubah pendidikan.

TPN bukan sekadar acara. Ia seperti angin segar, meniupkan semangat baru bagi para guru. Di hadapan mereka, ada perubahan.

Bukan lewat instruksi dari atas. Tapi dari mereka sendiri. Dari ruang kelas. Dari tantangan sehari-hari.

Mas Bukik Setiawan, yang pernah melangkah ke panggung UNESCO di Paris, juga hadir. TPN yang digagasnya telah menyentuh lebih dari 40 ribu guru di seluruh Nusantara. Lewat komunitas belajar, mereka tidak lagi hanya menunggu arahan.

Guru berdaya, begitu ia menyebutnya. Mereka yang menemukan solusi dari masalah di kelasnya sendiri.

Sidrap juga tak mau ketinggalan. Di bulan Juli, UPT SMKN 1 dan UPT SMAN 2 jadi tuan rumah Asesmen Guru Belajar. Dari 2000 slot, 1736 guru login.

Terbesar se-Indonesia. Nilai rata-rata? Pedagogi di angka 72,13%. Kepribadian 75,87%. Sosial 78%. Dan profesional 84,08%. Grafiknya naik, seperti sungai yang perlahan meluap.

Lalu, datanglah 9 Oktober 2024. Panitia TPN XI mengirim surat. Untuk siapa? Tim Warani. Tiga guru dari SMPN 1 Watang Pulu. Sakinah Eka Humaerah, Rismayanti, dan Suhardiman.

Mereka, tim cerdas cermat yang mengalahkan 30 tim lainnya. Kini, mereka akan terbang ke Jakarta. Mengikuti puncak TPN di Pos Bloc. Level 4, bukan main-main. Ini kemenangan bagi mereka. Dan tentu, bagi Sidrap.

Buat Hj. Nukrah, kepala sekolah, ini seperti mimpi. Angin segar juga bagi Faizal Sehuddin, Kepala Dinas Pendidikan Sidrap. Sudah dua tahun Sidrap berpartisipasi di TPN tingkat nasional. Tapi kali ini, rasanya berbeda.

Rahmat Ahmad, Ketua KGBN Sidrap, juga bersiap. Tim Warani tak akan sendiri. Ia akan berangkat bersama rombongan guru, pengurus, dan pejabat dari Pemda.

Mereka tak hanya ikut TPN. Tapi juga ingin belajar. Menyambangi sekolah-sekolah Merdeka Belajar di Jakarta.

Sidrap, dengan segalanya, kini melangkah lebih jauh. Menuju perubahan. (dso)