banner 600x50

Sidrap, Katasulsel.com — Matahari masih tinggi di langit Sidrap, tapi ruangan itu penuh semangat. 

Seperti air mengalir, begitu juga kata-kata yang mengalir deras di ruangan itu. Selasa, 2 Oktober 2024, para Srikandi HAMAS NA berkumpul. 

Mereka adalah perempuan-perempuan pilihan, kunci dari konsolidasi. Mereka bukan hanya sekedar pendamping, mereka adalah tenaga penggerak.

Rapat koordinasi itu bukan sekedar bicara, ini soal strategi. Dibuka oleh Dra. Diah Catur Budiarti, MSi. 

Wanita yang tak hanya pendamping H. Mashur, calon Bupati Sidrap nomor urut tiga, tapi juga otak di balik layar. Istrinya. 

Namun, dia lebih dari sekadar istri. Dalam rakor itu, dia bercerita, dia mengarahkan. Peta jalan sudah di tangan, tinggal melangkah.

banner 250x250

Korcam dan Kordes. Dua istilah yang tak bisa dipisahkan dari gerakan ini. Koordinator Kecamatan dan Koordinator Desa. 

Mereka adalah paku-paku kecil yang mengokohkan bangunan besar. Tugas mereka bukan sekadar pembawa pesan, tapi pembawa semangat. 

Visi-misi HAMAS NA harus sampai ke telinga-telinga warga. Dan itu tugas mereka.

Diah mengingatkan, rakor ini bukan tentang satu dua hari. Ini tentang bagaimana membangun pondasi yang kuat. 

“Korcam dan Kordes harus tahu apa yang mereka bawa. Mereka tidak hanya bicara visi-misi, mereka membawa harapan,” katanya. 

Harapan itu berbentuk program unggulan HAMAS NA. Dari infrastruktur yang lebih baik, pelayanan publik yang menyentuh hati, hingga kesejahteraan yang merata.

Seperti sebatang pohon besar, HAMAS NA berakar kuat di Sidrap. Tapi pohon itu perlu dirawat, disiram, dipupuk. 

Dan para Srikandi itulah yang menjadi penjaga pohon itu. Mereka tak boleh goyah.

“Ini bukan hanya soal kemenangan, ini soal perubahan,” ujar Diah. 

Tangan-tangan Korcam dan Kordes itulah yang akan menanamkan ide-ide besar itu di hati masyarakat. 

Dan seperti petani yang menunggu panen, mereka akan melihat hasilnya di kotak suara.

Di akhir rapat, bukan hanya instruksi yang dibawa pulang. Ada semangat, ada tanggung jawab. 

Matahari boleh tenggelam nanti sore, tapi bagi Srikandi HAMAS NA, perjuangan baru saja dimulai.(*)