banner 600x50

Sidrap, Katasulsel.com — Jalanan di Sidrap kembali sibuk. Bukan oleh kemacetan atau hiruk pikuk kendaraan, tapi oleh Sat Lantas Polres Sidrap yang turun tangan.

Operasi Zebra 2024, begitu nama aksinya. Tapi kali ini, bukan sekadar razia. Ini lebih dari itu. Ada sentuhan manusiawi. Ada pendekatan hati.

Kasat Lantas Polres Sidrap, AKP Nawir Eming, memimpin operasi dengan satu misi: membuat masyarakat sadar bahwa disiplin lalu lintas bukan hanya aturan di atas kertas.

“Kami tidak hanya menindak, tapi juga mendidik,” ujarnya. Seolah mengatakan, kesadaran itu seperti pohon. Harus ditanam dan dirawat.

Dan cara mereka menanamnya unik. Di jalanan, Sat Lantas menyapa para pengendara. Memberi brosur. Menempelkan stiker.

Seperti seorang teman yang mengingatkan dengan lembut, “Jangan lupa pakai helm, ya.” Tidak ada intimidasi. Hanya senyum yang ramah, pesan yang mengena.

“Preemtif,” kata AKP Nawir. Kata itu mungkin terdengar berat. Tapi di lapangan, artinya sederhana: pendekatan yang persuasif, ramah, dan penuh edukasi.

Sosialisasi bukan hanya di jalan, tapi masuk ke sekolah-sekolah. Bertemu anak-anak muda, komunitas ojek, dan siapa saja yang sehari-hari bergulat dengan jalanan.

Operasi Zebra kali ini bukan tentang mencari pelanggar. Ini tentang menyelamatkan nyawa. Pelanggaran seperti tidak memakai helm, melawan arus, atau berkendara di bawah pengaruh alkohol adalah musuh bersama.

Tapi AKP Nawir dan timnya memilih untuk memberi pengertian, bukan sekadar hukuman.

Selama dua minggu, Sidrap menjadi laboratorium kesadaran lalu lintas.
Polisi dan masyarakat bergandengan tangan, mencoba menciptakan budaya berlalu lintas yang lebih baik.

“Kalau disiplin itu mulai dari diri sendiri,” kata seorang pengendara yang menerima stiker dari petugas.

Operasi Zebra ini ibarat roda yang terus berputar. Meningkatkan kesadaran, menekan pelanggaran, dan mengurangi kecelakaan.

Dan roda itu, jika terus berputar, suatu saat akan membawa Sidrap ke jalanan yang lebih aman.(*)