banner 600x50

Makassar, Katasulsel.com — Mira Hayati. Nama yang kian melambung. Bukan hanya di tanah Makassar, tapi hingga ke penjuru media sosial. Sentilan Nikita Mirzani?

Malah semakin membuatnya bersinar. “Wanita Emas,” sebutan Nikita yang disematkan padanya. Bukan main-main. Ini memang tentang emas. Tentang kilauan yang sulit diraih semua orang.

Dari mana semua ini bermula?

Skincare, Tas Emas, dan Mimpi yang Menjelma

Mira, anak ketiga dari lima bersaudara. Sejak kecil, bukan cuma mimpi yang ia genggam. Emas? Itu simbol kerja kerasnya.

Sebelum menjadi sosok sukses di dunia skincare, ia bukan siapa-siapa. Seorang penyanyi dangdut cilik yang meniti hidup dari panggung ke panggung bersama sang ayah. Tahun 2018, Mira tinggalkan musik. Diambilnya jalan lain, yang lebih berbatu.

Ia coba bisnis kecil-kecilan, dari salon hingga jualan kosmetik. Namun, baru tahun 2020 keberuntungan datang. Ia terjun ke bisnis skincare dan mengibarkan bendera MH Miracle Whitening Skin. Omzet Rp1 juta di awal, melonjak bak meteor. Kini, Rp3 miliar sebulan adalah angka yang dicapai.

Pernikahan Dini dan Hidup Berlapis Emas

Mira pernah menikah muda, pada usia 16. Namun, takdir berbicara lain, dan ia kembali menikah pada 2020. Kini ia bahagia dengan empat anak.

Dua laki-laki, dua perempuan. Sederhana, namun tak pernah sepi dari sinar emas yang ia pamerkan di media sosial.

Lady Dior berlapis emas? Ya, Mira memilikinya. Tak segan ia menunjukkan barang seharga Rp553 juta itu. Kalung, gelang, cincin, anting-anting, semua berbahan emas murni. Baginya, emas bukan sekadar benda. Tapi tanda kerja keras.

Profil dan Biodata Singkat

Nama: Mira Hayati
Nama Panggilan: Mira
Tanggal Lahir: Januari 1995
Usia: 29 Tahun
Profesi: Pengusaha Skincare
Instagram: @mirahayati29

Mimpi yang Dijaga Emas

Di balik senyum dan perhiasan, Mira Hayati adalah cermin ketangguhan. Dari anak kecil di panggung dangdut, kini jadi sosok yang dibicarakan banyak orang.

Viral tak selalu tentang kontroversi. Kadang, itu tentang mimpi yang dijaga ketat, dilapisi emas murni, agar tak lekang oleh waktu. (*)