banner 600x50

Jakarta, Katasulsel.com – Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), mengingatkan warga Jakarta untuk cermat dalam memilih pemimpin.

Bertemu para mubalig se-Jakarta di Kantor DPD I Partai Golkar, Cikini, Jakarta, Jumat (25/10/2024), RK menekankan pentingnya nilai ketakwaan dan keadilan dalam memilih pemimpin.

“Titip tadi khatib di Jumat, ya. Sekarang ada yang bilang pilih pemimpin dari Jakarta. Yang benar itu, pilihlah pemimpin bertakwa dulu, baru pertimbangan lainnya,” ujar pria yang akrab disapa Kang Emil ini.

Bagi Kang Emil, pemimpin yang bertakwa adalah kunci. Jakarta tak memerlukan sekadar simbol asal daerah, tapi seseorang yang mampu memimpin dengan bijak dan berpihak pada rakyat. “Buat apa sedaerah, tapi jauh dari urusan keumatan,” katanya, menguatkan pesannya untuk memprioritaskan kualitas.

Tidak hanya soal ketakwaan, Kang Emil juga mengajak masyarakat untuk lebih bijak menyikapi hasil survei. Menanggapi hasil terbaru dari LSI dan Poltracking yang menunjukkan perbedaan angka elektabilitas, ia menekankan bahwa survei adalah alat evaluasi, bukan pengukur nasib.

“Hasil survei bagus atau tidak, jawabannya tetap sama: terus bekerja sampai akhir waktu. Survei memberi data—kuat di mana, lemah di mana, dan apa isunya. Tapi bukan penentu takdir,” ungkapnya.

Kang Emil menyebut, pengalamannya sebagai Wali Kota Bandung adalah bukti bahwa elektabilitas bisa berubah signifikan dalam hitungan bulan.

“Dulu elektabilitas saya hanya 6%, dua bulan kemudian melonjak jadi 45%,” kenangnya, menyiratkan optimismenya pada perubahan.

Terlebih, menurut survei terbaru, performa debat Ridwan Kamil-Suswono mendapat apresiasi tinggi. Mereka dianggap mampu membawa harapan baru di Jakarta. Kang Emil berharap tren ini berlanjut hingga pemungutan suara Pilgub DKI Jakarta 2024, demi memenangkan pemilihan dalam satu putaran.

Kampanye RK berfokus pada pentingnya keadilan, ketakwaan, dan keberpihakan pada rakyat. Pesannya, pemimpin Jakarta harus melampaui asal daerah dan berdiri di tengah masyarakat, menuntun, dan menjawab kebutuhan umat. (*)