Jeneponto, Katasulsel.com — Terpencil, sunyi, tapi memikat! Air Terjun Bossolo, permata tersembunyi di Desa Ramba, Kecamatan Rumbia, bagaikan lukisan alam yang hidup di tengah perbukitan hijau Jeneponto.
Berbalut kabut tipis, gemuruh air jatuh dari Lereng Gunung Moncong Lompobattang seakan menyerukan nyanyian hutan yang menggema hingga ke dasar lembah.
Bossolo tak sekadar air terjun. Ia mengalir deras, bercabang menjadi tiga layaknya “Air Terjun Tiga Jari.”
Formasi batu besar di puncak seolah membelah aliran menjadi pemandangan eksotis yang memikat, menciptakan harmoni alam yang sulit ditemui di tempat lain.
Aswin R, jurnalis Katasulsel.com beruntung bisa merasakan langsung perjalanan ini. Melewati jalan setapak yang melingkar, suara kicauan burung dan desiran angin membawa sejuk hingga ke jiwa.
Dari atas Bukit Bossolo, alam di sini terlukis sempurna: pepohonan lebat bersanding dengan bukit-bukit yang menjulang seakan menjaga surga kecil ini dari kebisingan dunia luar.
Perjalanan menuju Bossolo adalah pengalaman tersendiri. Desa Ramba yang asri menjadi latar sempurna, penuh ladang hijau dan senyum hangat penduduk lokal yang menyapa.
Di sepanjang jalan, dedaunan melambai perlahan, seolah menuntun langkah-langkah kecil kami menuju keindahan yang tak terjamah polusi.
Jauh dari segala keramaian, desa ini seperti oase yang menawarkan ketenangan yang jarang ditemui di kota.
Fasilitas di sini cukup memadai. Bagi para pelancong, parkir tersedia dengan biaya ringan—Rp 2 ribu untuk motor, Rp 5 ribu untuk mobil.
Tak perlu tiket masuk, hanya niat dan sedikit keberanian untuk menantang diri menikmati keindahan alam yang masih asli.
Air Terjun Bossolo adalah sebuah panggilan untuk siapa saja yang haus akan petualangan sejati. Hutan, bukit, dan air yang murni mengalir ini adalah penawar dahaga bagi jiwa-jiwa petualang yang mencari ketenangan di pelukan alam.
Bagi Anda yang mencari pelarian dari hiruk-pikuk, Bossolo adalah tempat yang layak untuk disinggahi.(*)
Tinggalkan Balasan