banner 600x50

Sang jenderal mendarat di Sidrap. Helikopter Polri berwarna biru muda berpadu kuning merah terbang rendah, menggeliat di atas Stadion Ganggawa Pangkajene, Sidrap.

Oleh: Edy Basri

DARI kejauhan terlihat tangguh namun tenang, tepat di atas stadion. Begitu tiba, helikopter itu berderu, turun perlahan, bersiap mendaratkan Irjen Pol Yudhiawan, Kapolda Sulsel.

Waktu pagi, Selasa, 29 Oktober 2024, Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Yudhiawan dan rombongannya menapakkan kaki di tanah Sidrap.

Sambutan hangat mengiringinya. Di Mapolres Sidrap, Kapolda disambut Kapolres Sidrap AKBP Dr. Fantry Taherong, beserta jajaran, termasuk Ketua Bhayangkari Cabang Sidrap, Ny. Dian Fantry Taherong.

Pj Bupati Dr Basra dan unsur Muspida tak ketinggalan. Semuanya hadir. Lengkap

Di sini, perbincangan tak hanya soal tugas. Ada kehormatan, ada panggilan, ada harapan.

“Polisi adalah penjaga malam yang tak tertidur,” demikianlah semangat yang dibawanya.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan dan Kapolres Sidrap AKBP Dr. Fantry Taherong serta Pj Bupati Sidrap Dr Basra

Dalam rangkaian kunjungan ini, Kapolda Yudhiawan ingin menegaskan hal-hal penting, di antaranya, kesiapan Polres Sidrap dalam menghadapi Pilkada serentak 2024.

Ia tahu, ujian terberat bukan pada pengamanan biasa, tapi di saat-saat rawan, di saat kabupaten berbenah menuju pesta demokrasi.

Siangnya, di halaman Mapolres Sidrap, Polisi Cilik mempersembahkan peragaan. Anak-anak ini, seragam mereka rapi, gerakan kompak.

Di depan Kapolda, mereka menampilkan masa depan kepolisian yang gemilang. Itu adalah momen yang tak hanya mencerminkan kedisiplinan, tetapi juga rasa cinta pada tugas.

Kapolda tersenyum. Ini masa depan yang ia lindungi. Tak berhenti di situ, Kapolda lalu melangkah ke Aula Parama Satwika Polres Sidrap.

Di sana, Ustadz Das’ad Latif menyampaikan pesan damai. Ceramahnya bertajuk “Cooling System untuk Pilkada Damai.”

Setiap kata ibarat air yang menyejukkan. Di tengah masyarakat yang dinamis, Pilkada bukan sekadar pemilihan, tapi saatnya merawat persatuan.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan saat memberikan arahan

Cooling system adalah bahasa teknis yang berarti tak hanya pendingin mesin, tetapi juga pendingin hati. Pesan disampaikan, damai diajarkan.

Kapolda Yudhiawan tidak sendiri. Ketua Bhayangkari Daerah Sulsel, Ny. Yunita Yudhiawan, turut menyebar kebaikan.

Ia mendatangi keluarga Aiptu Labari yang sakit menahun. Tak sekadar kunjungan, tapi membawa bantuan, menunjukkan bahwa Polri bukan hanya pelindung masyarakat, tetapi juga keluarga bagi personelnya.

Dalam setiap sambutan, Kapolda menyampaikan pandangannya soal keamanan. Dan, tentang Sidrap, “pastinya aman kondusif”. Itu salah satu alasan kapolda kunjungan di daerah itu.

Ada tujuh program unggulan yang ia sampaikan. Mulai dari penguatan iman, peningkatan penguasaan teknologi, hingga prinsip netralitas Polri.

Ia mengingatkan, Pilkada bukan tempat bersaing semata, tapi panggung bersama demi bangsa.

Sidrap harus netral. Tugas ini bukan untuk memenangkan siapa pun, melainkan untuk mengawal proses, menjaga ketertiban.

Kapolres Sidrap AKBP Dr. Fantry Taherong menyambut kedatangan sang jenderal dan rombongan. Ada kesyukuran dan terima kasih yang mendalam wilayah yang dipimpinnya mendapat atensi kapolda

Ia juga menyebut “cooling system”—upaya menenangkan suasana, meredam api perselisihan, agar masyarakat bisa memilih dengan damai, tanpa tekanan.

Dan di situ, ada Polri yang siap menjaga di tengah panasnya kompetisi.

Akhirnya, Kapolda menutup dengan pesan yang dalam, “Peliharalah kerja dan pekerjaanmu. Jaga nama baiknya. Ia mungkin tidak membuatmu kaya, tetapi ia bisa membuatmu hidup,” akunya.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan dan Kapolres Sidrap AKBP Dr. Fantry Taherong beserta Ustadz Das’ad Latief.

Sidrap mendengarkan. Ada yang menaruh harapan, ada yang menyiapkan langkah. Di ujung kunjungan itu, Kapolda meninggalkan satu jejak besar—Sidrap siap menjaga damai.(*)