Sidrap, Katasulsel.com – Aroma persaingan semakin terasa jelang debat publik kedua Pilkada Sidrap yang akan digelar di sebuah hotel ternama di Makassar pada 9 November 2024.
Ketiga pasangan calon bupati dan wakil bupati tampaknya tak ingin kehilangan momen untuk menampilkan ide-ide segar, yang diyakini akan lebih memikat hati masyarakat.
Debat pertama menjadi batu loncatan yang mulus bagi mereka. Kini, pasangan nomor urut 01, Muhammad Yusuf Dollah-Muhammad Datariansyah (DoaTa), nomor urut 02, Syaharuddin Alrif-Nur Kanaah (SAR-Kanaah), dan nomor urut 03, H. Mashur-H. Muh Nasiyanto (HAMAS NA), siap beradu gagasan dengan intensitas yang lebih memuncak.
Tema debat kedua ini cukup kompleks, merangkum pembangunan sumber daya manusia, penegakan hukum, hingga pelayanan publik.
Dalam pembangunan sumber daya manusia, penekanan akan diberikan pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan pendidikan, sementara untuk keamanan dan ketertiban akan melibatkan diskusi mengenai penegakan hukum.
Tak ketinggalan, isu sosial budaya, agama, hak-hak perempuan, anak, dan penyandang disabilitas, hingga upaya pengentasan kemiskinan ekstrem juga akan jadi sorotan utama.
DoaTa datang dengan semangat membawa Sidrap menuju era digital yang inklusif dan transparan. “Kami ingin Sidrap yang maju, digital, tapi tak lepas dari akar budaya,” ujar Muhammad Yusuf Dollah yang akrab disapa Dony, penuh optimisme.
Komitmennya menguat, terutama dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang transparan, dengan sentuhan teknologi untuk pelayanan publik yang lebih optimal.
Di sisi lain, SAR-Kanaah membawa visi peningkatan kualitas hidup. Program unggulan seperti BPJS gratis menjadi daya tarik tersendiri.
Mereka siap menggugah energi baru di panggung debat kedua ini. “Tak hanya kata-kata, kami hadir dengan program konkret yang sudah teruji,” kata Syaharuddin, menunjukkan keseriusannya untuk membawa perubahan nyata.
HAMAS NA tampil dengan tekad kuat untuk kesejahteraan berkelanjutan, terutama di bidang pertanian yang menjadi denyut nadi ekonomi Sidrap.
Fokus mereka pada isu kemiskinan ekstrem dan dukungan bagi kelompok rentan menunjukkan kepedulian mereka pada kebutuhan dasar masyarakat.
“Kami tak hanya bicara, kami hadir untuk bertindak,” tandas H. Mashur dengan percaya diri.
Debat kali ini diprediksi bukan hanya soal pemaparan visi lagi, tapi soal bukti dan komitmen. Siapa yang tampil lebih tajam, lebih meyakinkan, dialah yang mungkin akan mencuri hati pemilih.
Masyarakat Sidrap tak sabar menanti siapa yang akan bersinar di panggung debat.nti kejutan baru ya?
Tinggalkan Balasan