banner 600x50

Kapolres Sidrap AKBP Dr Fantry Taherong dan Dandim Letkol Inf Awaloeddin, seolah tak kenal lelah, turun tangan langsung malam itu. Tak hanya memimpin langsung pasukan, tapi juga mengatur kendaraan paslon dan pendukung, hingga rela berdiri paling belakang di dalam arena debat publik kedua-Pilkada Sidrap, berjalan lancar di Hotel Harper Perintis Makassar.

Oleh: Edy Basri & Tipoe Sultan

DINGINNYA malam di Kota Makassar, mengiringi ketegangan politik di Hotel Harper Perintis.

Tiga pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sidrap yakni DOATA, SARKANAAH, dan HAMAS NA—siap berdebat dalam panggung terakhir.

Namun di balik gemerlap acara yang tersiar apik di layar televisi (FAJAR TV), ada dua sosok yang nyaris ta tersorot kamera, tapi sangat terasa.

Dia adalah Kapolres Sidrap, AKBP Dr. Fantry Taherong, S.H., S.I.K., M.H., dan partner tugasnya Letkol Inf. Awaloeddin., S.IP.

Ia tak hanya berdiri paling belakang di dalam arena debat bersama puluhan personel menatap dengan tajam mengawasi jalannya debat.

banner 250x250

Malam itu, Kapolres Fantry dan Dandim Awaloeddin, didampingi oleh Kabag Ops Polres Sidrap Kompol Nasri dan Kasat Intelkam AKP Lukman, terjun langsung, memimpin jalannya pengamanan.

Bagi Fantry, mengamankan debat publik bukan sekadar tugas, ini panggilan hati.

Di Tengah Massa yang Tertata

Suasana mulai menghangat ketika ratusan pendukung ketiga paslon tiba satu persatu. Berkaos seragam, mereka tampak bersemangat namun tetap tertib.

Fantry dan Awaloeddin yang mengenakan seragam dinas, langsung turun tangan, mengatur barisan mobil yang datang memadati parkiran hotel.

Tindaknnya ‘gercep’ dan terpola mengarahkan personel. Tanpa ragu, ia mengisyaratkan arah untuk tiap kendaraan, memastikan setiap mobil tersusun rapi, seolah menjadi bagian dari coreografi , ahli seni pencipta gerakan di malam itu.

Di dalam ruang debat, ratusan pasang mata tertuju ke panggung. Namun di sudut belakang, tak jauh dari pintu utama, berdiri dua sosok yang tak kalah sigap: Fantry dan Awaloeddin.

Tanpa tempat duduk, keduanya memilih mengawasi dengan penuh ketelitian, memastikan setiap detik berjalan lancar.

Sorot kamera Fajar TV melintasi kerumunan yang tertib, menampilkan keindahan yang tak biasa dari sebuah debat politik yang umumnya tegang dan riuh.

Massa begitu tertib, duduk dengan rapi, mengikuti jalannya acara tanpa keributan.

Aksi di Balik Panggung, Damai di Tengah Perdebatan

Pada momen-momen penting, ketika argumen menggelegar dari podium, suasana tetap aman dan nyaman.

Fantry dengan penuh kewaspadaan memantau dari belakang, mata dan telinganya mengamati, mencatat setiap pergerakan. Sesekali ia berbisik ke rekan petugasnya, memastikan bahwa semua sesuai rencana.

Malam itu, tak ada satu pun keributan yang mengusik jalannya debat.

Bahkan ketiga calon bupati, masing-masing Muh Yusuf Dollah, Syaharuddin Alrif, dan Mashur, menyempatkan diri memberikan komentar usai acara.

Muh Yusuf Dollah, dengan senyum menghargai, mengatakan, “Debat ini luar biasa tertib. Terima kasih kepada pihak keamanan yang bekerja luar biasa,” ucap calon kepala daerah yang diusung oleh Partai Gerindra dan PKB itu.

Syaharuddin Alrif, jagoan NasDem juga angkat bicara, “Ini malam yang patut dicontoh. Terima kasih Pak Kapolres dan Pak Dandim yang turun langsung memastikan ketertiban.”

Sedangkan Mashur menambahkan dengan lugas, “Kita semua bisa tenang malam ini berkat kerja keras mereka. Apresiasi yang setinggi-tingginya.”

Dan ketika malam perlahan mencapai akhirnya, Fantry dan Awaloeddin tetap berdiri tegak, memastikan bahwa semua berjalan sempurna hingga selesai.

Inilah malam yang tertata, malam yang aman, malam yang menjadi bukti bahwa pemimpin sejati selalu siap turun langsung—meski berada di belakang layar. (*)