Masyarakat sudah lelah. Semoga politik kotor tak kembali menyeruak. Seperti rutinitas tahunan, serangan fajar mengintai di setiap sudut.
Oleh: Edy Basri
Pemred katasulsel.com
MULAI sekarang, kita sudah di face ‘masa tenang’, terhitung hari ini 24 hingga 26 November 2024, kita diajak untuk merenung.
Pesta demokrasi sejati bebas dari intrik murahan, jangan lagi ada praktik-praktik yang merusak.
Serangan fajar itu, seperti siluman, bisa berwujud apa saja, bisa uang tunai, sembako, atau janji manis—semua itu, sudah jadi seperti ritual yang tak terelakkan.
Mereka berpikir, dengan cara ini, kemenangan bisa dibeli. Oh, tidak, itu salah..
Ingat, kita tidak bodoh, masyarakat sudah cerdas. Mereka paham betul, bahwa politik harusnya bersih. Bukan hanya soal membeli suara, tetapi soal membangun negara dengan integritas.
Serangan fajar bukan hanya mencoreng wajah demokrasi, tapi juga menciptakan ketidakadilan.
Mereka yang punya uang dan kuasa, sering kali menebar janji kosong dan membeli simpati.
Kembali lagi. Kita sekarang berada di ‘masa tenang’. Ini saat yang tepat untuk merenungkan pilihan kita. Bukankah begitu?
Ideal, tidak ada lagi yang bisa mempengaruhi kita. Tidak ada lagi yang bisa menghasut kita dengan uang atau janji.
Bukankah uang Rp50 ribu, Rp100 ribu, Rp150 ribu, Rp200 ribu dan seterusnya akan habis dan tak ada arti?
Kini, kita harus cerdas memilih pemimpin yang akan membawa perubahan, bukan sekadar orang yang bisa membeli suara.
Mari kita jaga suara kita, jangan biarkan serangan fajar merusak proses ini. Jangan biarkan politik uang menguasai pemikiran kita.
Pilihan kita menentukan masa depan, dan kita tidak akan menjualnya hanya untuk sesaat. Cukup sudah, serangan fajar!
Bersambung ke hal berikutnya…..
Waktunya untuk memilih dengan hati nurani, bukan karena pemberian sementara.
Ayo, masa tenang ini adalah waktu kita untuk menilai. Tidak ada yang lebih penting dari suara rakyat yang murni.
Jangan biarkan siapa pun merusak proses ini. Kita punya kekuatan, kita punya suara, dan kita bisa membuat perubahan!
Kita semua tahu, serangan fajar bukanlah hal baru. Namun, yang lebih memalukan adalah kenyataan bahwa hal ini masih terus terjadi, bahkan dengan semakin terbuka.
Di mana saja, di setiap sudut kota dan desa, kita bisa melihat potongan-potongan kecil dari praktek tak bermoral ini.
Uang yang diberikan dengan penuh perhitungan, agar calon yang memiliki daya beli bisa meraih kemenangan.
Tapi, apakah kita benar-benar ingin terjebak dalam lingkaran ini? Politik yang kotor, yang hanya menguntungkan segelintir orang yang ingin mengejar kekuasaan dengan cara apapun.
Mereka yang berpikir serangan fajar akan memberi mereka kemenangan, tanpa memahami bahwa itu hanya menghancurkan fondasi demokrasi. Kita yang memilih, kita yang menentukan masa depan kita.
Jangan biarkan pilihan kita dipermain-mainkan oleh mereka yang ingin membeli suara rakyat.
Pilkada kali ini harus menjadi titik balik. Masa tenang bukanlah waktu untuk melupakan kewajiban kita sebagai warga negara yang bertanggung jawab.
Ini saat yang tepat untuk menatap dengan jelas, apakah kita ingin terus terjebak dalam praktik yang hanya merugikan kita, ataukah kita siap untuk memilih dengan pikiran jernih dan hati yang bersih.
Pilihan kita adalah pernyataan tentang siapa kita sebenarnya.
Bersambung ke hal berikutnya…..
Bahkan jika tawaran serangan fajar datang bertubi-tubi, ingatlah bahwa mereka hanya menawarkan ilusi.
Uang yang diberikan hari ini, hanyalah jerat yang bisa membuat kita terperangkap dalam lingkaran kebohongan.
Pemimpin yang datang dari hasil “pembelian suara” tidak akan pernah benar-benar mewakili rakyat. Mereka akan bekerja untuk mereka yang membeli suara, bukan untuk masyarakat luas.
Maka dari itu, mari kita gunakan masa tenang ini untuk berpikir matang. Jangan biarkan perasaan terburu-buru atau rasa lapar akan janji-janji kosong menguasai kita.
Masa depan kita terlalu berharga untuk dijual dengan harga yang bisa dihitung dalam nominal.
Kita layak mendapatkan pemimpin yang benar-benar berkomitmen, yang tidak hanya sekadar mencari kemenangan dengan cara murah.
Saatnya kita bangun, saatnya kita tegaskan: Serangan Fajar, NO..!
Kami, rakyat Indonesia, berhak memilih tanpa tekanan, tanpa kecurangan, tanpa manipulasi.
Biarkan suara kita menentukan, biarkan pilihan kita murni. Jangan biarkan serangan fajar merusak masa depan kita.(*)
Tinggalkan Balasan