banner 600x50

Selamat Hari Aids se-dunia 1 Desember.

Oleh : Dr. Muh Tahir Saenong, SKM.,M.Kes (Rektor ITKesMu Sidrap)

PENYAKIT HIV/AIDS adalah salah satu tantangan kesehatan global yang memerlukan perhatian serius. Hingga kini, belum ditemukan obat yang benar-benar dapat menyembuhkan HIV/AIDS, tetapi penyakit ini dapat dicegah dengan langkah-langkah yang tepat. Upaya pencegahan harus dilakukan secara menyeluruh, melibatkan individu, masyarakat, dan pemerintah, untuk mengurangi risiko penularan sekaligus menghapus stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Setiap tahun, 1 Desember diperingati sebagai Hari Sedunia HIV/AIDS. Tahun ini, tema “Take the rights path: My health, my right!” yang artinya “Ambil jalan yang benar: Kesehatanku, hakku!”. Tema ini mengajak agar semua orang untuk berpikir ulang sebelum melakukan sesuatu yang membahayakan, selain itu tema ini juga menyerukan refleksi mendalam tentang pentingnya menjunjung tinggi kesehatan sebagai hak asasi manusia. Tema ini mengingatkan kita bahwa dalam perjuangan melawan HIV/AIDS, akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, inklusif, dan berkeadilan adalah hak semua orang, bukan sekadar pilihan.

Hak Kesehatan dalam Islam

Islam mengakui bahwa setiap manusia memiliki hak atas kesehatan. Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan” (QS. Al-Baqarah: 195). Ayat ini menegaskan pentingnya menjaga kehidupan, termasuk memastikan bahwa orang dengan HIV/AIDS (ODHA) mendapatkan akses pengobatan dan dukungan tanpa diskriminasi. Menolak memberikan pelayanan kesehatan kepada ODHA adalah bentuk pelanggaran terhadap prinsip keadilan dalam Islam.

Stigma: Jalan yang Salah

Salah satu hambatan terbesar dalam memerangi HIV/AIDS adalah stigma dan diskriminasi yang terus menghantui pengidapnya. Banyak orang dengan HIV/AIDS (ODHA) masih mengalami pengucilan, baik di tempat kerja, sekolah, maupun lingkungan sosial. Hal ini membuat mereka enggan mengakses layanan kesehatan, yang justru memperburuk kondisi mereka dan meningkatkan risiko penularan.

Stigma adalah jalan yang salah. Untuk benar-benar memerangi HIV/AIDS, masyarakat perlu bergerak bersama untuk menciptakan lingkungan yang menerima, menghormati, dan mendukung ODHA. Langkah ini bukan hanya meringankan beban mereka, tetapi juga menjadi bagian integral dari upaya pencegahan.

banner 250x250

Akses Layanan Kesehatan: Hak, Bukan Privileg

Akses terhadap layanan kesehatan adalah hak fundamental yang dimiliki setiap individu, termasuk orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Namun, realitanya, kesenjangan dalam akses terhadap tes HIV, konseling, dan terapi antiretroviral (ARV) masih menjadi tantangan besar, terutama di daerah pedesaan. Banyak ODHA di wilayah tertentu kesulitan mendapatkan layanan yang mereka butuhkan karena keterbatasan infrastruktur, tenaga kesehatan, dan edukasi publik.

Padahal, hak atas kesehatan adalah hak asasi manusia yang tidak boleh dibatasi oleh faktor geografis, status sosial, atau gender. Ketimpangan ini menghalangi upaya nasional dalam mengendalikan HIV/AIDS, sekaligus menciptakan stigma dan diskriminasi yang semakin memperburuk situasi.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan layanan kesehatan untuk ODHA menjadi lebih inklusif dan merata. Pemerintah, masyarakat, dan organisasi kesehatan harus bekerja sama untuk mewujudkan sistem kesehatan yang adil dan responsif bagi semua. Kesehatan adalah hak, bukan privilese.

Pendidikan: Kunci Ambil Jalan yang Benar

Pendidikan adalah kunci utama untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS dan membantu menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan berpengetahuan. Ketidaktahuan, stigma, dan mitos seputar HIV/AIDS sering kali menimbulkan ketakutan yang tidak berdasar, sehingga menghambat upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit ini. Oleh karena itu, program edukasi yang tepat sangat penting untuk mengubah persepsi publik dan memperkuat pemahaman tentang HIV/AIDS.

Pentingnya Pendidikan dalam Pencegahan HIV/AIDS

  1. Menghilangkan Stigma dan Diskriminasi: Salah satu tantangan besar yang dihadapi ODHA adalah stigma dan diskriminasi. Pendidikan yang berbasis pada informasi yang akurat dapat mengubah pandangan masyarakat, mengurangi stigma, dan memfasilitasi dukungan terhadap ODHA.
  2. Meningkatkan Pemahaman tentang Penularan dan Pencegahan: Edukasi yang efektif dapat mengajarkan masyarakat tentang cara-cara penularan HIV, serta langkah-langkah pencegahannya, penghindaran perilaku berisiko seperti seks bebas, penyalagunaan narkoba, dan pentingnya melakukan pemeriksaan HIV bagi yang berisiko.
  3. Dukungan untuk ODHA: Pendidikan juga penting untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya mendukung ODHA dalam menjalani hidup sehat dan mengakses pengobatan yang mereka perlukan.

Pendekatan Pendidikan yang Efektif

  1. Pendidikan di Sekolah: Menyertakan materi tentang HIV/AIDS dalam pendidikan sekolah dapat memberikan informasi yang benar sejak dini, mengajarkan generasi muda untuk menjaga kesehatan dan menghindari perilaku berisiko.
  2. Edukasi Komunitas: Pendekatan berbasis komunitas dapat mengoptimalkan distribusi informasi melalui kelompok masyarakat, tokoh agama, dan pemimpin lokal yang dihormati.
  3. Pendidikan Melalui Media Massa: Kampanye media yang mengedukasi masyarakat melalui televisi, radio, dan media sosial dapat menjangkau audiens yang lebih luas. Informasi yang disampaikan melalui platform ini harus jelas, faktual, dan mudah dipahami.

Lanjut Pendidikan Formal: Solusi untuk Generasi Muda Terhindar dari Pergaulan Bebas

Pendidikan formal bukan hanya berfungsi untuk memperoleh pengetahuan akademis, tetapi juga memainkan peran penting dalam membentuk karakter, nilai, dan perilaku generasi muda. Salah satu manfaat utama pendidikan formal adalah sebagai solusi untuk menghindarkan remaja dari pergaulan bebas yang berisiko, seperti penyalahgunaan narkoba, perilaku seksual tidak sehat, dan keterlibatan dalam kegiatan negatif lainnya.

1. Pendidikan Membentuk Karakter dan Keterampilan Sosial

Melalui pendidikan formal, siswa tidak hanya diajarkan materi pelajaran, tetapi juga diberikan pelajaran tentang nilai-nilai moral, etika, dan keterampilan sosial. Sekolah menjadi tempat yang aman untuk belajar tentang tanggung jawab, saling menghormati, dan cara berinteraksi dengan orang lain. Pendidikan yang baik juga menekankan pentingnya membuat keputusan yang bijak dan bertanggung jawab, yang merupakan faktor penting dalam menghindari pergaulan bebas.

Bersambung ke hal 2…