banner 600x50

Sidrap, katasulsel.com — Suasana di Jl Abd Salam, Kelurahan Pajalele, Kecamatan Tellu Limpoe, Sidrap, mendadak berubah mencekam, Senin sore, 23 Desember 2024.

Sekira pukul 17.10 WITA, satu unit rumah panggung yang dihuni oleh Hj. Noro, seorang perempuan berusia 82 tahun, terbakar hebat.

Kebakaran ini bukan hanya menghanguskan bangunan, tetapi juga mengoyak ketenangan warga setempat.

Api diduga berasal dari sistem monitor budidaya burung walet milik Hj. Noro, yang mengalami korsleting.

Percikan api pertama kali terlihat oleh Muh. Sabri, menantu korban yang juga Rektor ITPB Qana’ah Sidrap, yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian.

ADVERTORIAL

Advertorial: UNIPOL

Melihat percikan itu, Sabri berlari ke arah rumah mertuanya dengan harapan bisa memadamkan api.

Namun, usaha tersebut terhambat karena rumah dalam keadaan terkunci. Dalam hitungan menit, api dengan cepat melahap bagian atap rumah, menciptakan suasana panik di kalangan warga sekitar.

Mengetahui situasi darurat ini, tiga unit mobil pemadam kebakaran segera dikerahkan.
Dipimpin oleh Kepala Bidang Damkar, Arifuddin, mereka tiba di lokasi dan langsung beraksi.

Warga setempat turut membantu, berusaha memadamkan api sembari menunggu bantuan. Berkat kerja sama yang cepat dan sigap, api akhirnya dapat dikuasai sekira pukul 17.35 WITA, meskipun tidak tanpa mengakibatkan kerugian yang signifikan.

Bersambung…

Kebakaran ini menghanguskan berbagai barang berharga, termasuk perabot rumah tangga, alat elektronik, dan surat-surat penting.

Sarang burung walet yang menjadi sumber penghasilan dengan produksi dua kilogram per bulan juga ikut ludes.

Kerugian material ditaksir mencapai 350 juta rupiah, namun beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Setelah api padam, petugas dari Polsek Tellu Limpoe, yang dipimpin oleh IPTU Mattalunru, SH, segera melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.

Mereka mencatat kesaksian warga dan memasang police line untuk menjaga keamanan area tersebut.

Analisis awal menunjukkan bahwa korsleting pada alat monitor burung walet menjadi penyebab utama kebakaran.

Instalasi listrik yang tidak memiliki sertifikat laik operasi (SLO) juga diperkirakan turut berkontribusi pada kebakaran ini.

Sebagai langkah pencegahan, rekomendasi disampaikan agar pihak damkar dan polisi melakukan koordinasi untuk memastikan bahwa api benar-benar padam dan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Selain itu, unit Reskrim Polsek Tellu Limpoe diharapkan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran.

Kebakaran di Sidrap ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk selalu memperhatikan keamanan instalasi listrik di rumah.

Bersambung…

Kewaspadaan dan kesiapan bisa mencegah terjadinya bencana serupa. Warga dihimbau untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan alat listrik dan memastikan semuanya dalam kondisi baik.(*)