Idawati, Tenaga Harian Lepas (THL) di Polres Sidrap, telah mengabdi selama 24 tahun dengan penuh dedikasi. Kapolres Sidrap, AKBP Dr. Fantry Taherong, naikkan honor dan memberikan televisi sebagai penghargaan atas pengabdiannya yang tak kenal lelah.
Oleh: Edy Basri (Pemred Katasulsel.com)
DI TENGAH kesibukan Polres Sidrap, sosok seorang ibu terlihat setiap hari, menyapu dan membersihkan ruangan dengan penuh semangat.
Dialah Idawati, Tenaga Harian Lepas (THL) yang sudah 24 tahun mengabdikan dirinya untuk institusi ini.
Tak hanya tangannya yang tak pernah lepas dari sapu dan penyeka, tetapi juga hatinya yang selalu bersih dari keluhan.
Idawati adalah teladan kesederhanaan dan dedikasi. Meskipun honornya relatif kecil, namun ia ikhlas menjalani setiap hari dengan penuh rasa syukur.
Bagi Idawati, bekerja bukan hanya tentang mendapatkan uang, melainkan tentang memberikan yang terbaik bagi tempatnya bernaung.
Di halaman kantor, dia menganggap setiap dedaunan yang jatuh adalah tugasnya untuk dibersihkan, setiap sudut ruangan adalah miliknya untuk dijaga.
Pengalaman tak terlupakan bagi Kapolres Fantry terjadi satu malam ketika ia mendapati Ibu Idawati masih bekerja di kantor pada pukul 11.30 malam.
Dari situ, ia tergerak untuk berbincang dengan Idawati, mengenal lebih dekat sosok yang telah mengabdikan hidupnya untuk Polres. Percakapan itu meneguhkan keyakinan Kapolres bahwa Idawati layak mendapatkan penghargaan yang setimpal.
Hari itu, Rabu, 8 Januari 2024, suasana di Polres Sidrap terasa berbeda.
Bersambung…..
Apel pagi dipimpin oleh Kapolres, dan perhatian tertuju pada Ibu Idawati. Dengan senyuman lebar, Kapolres mengumumkan bahwa honornya akan dinaikkan dan sebagai tambahan, Idawati seketika mendapatkan bingkisan berupa satu unit televisi.
Tv nya memang sudah disiapkan dan menjadi kejutan untuk Idawati
“Bu Idawati adalah sosok pekerja yang rajin dan ikhlas. Ia layak mendapatkan ini,” ujar Kapolres Fantry dengan nada bangga.
Senyum Idawati merekah, matanya berbinar. Dia tidak menyangka akan mendapatkan penghargaan seperti itu setelah bertahun-tahun bekerja tanpa pamrih.
“Di rumah saya memang tidak ada televisi. Ini akan sangat berarti bagi keluarga saya,” kata Idawati dengan suara bergetar.
Dalam setiap ucapannya, ada rasa syukur yang mendalam. Televisi bukan sekadar alat hiburan, melainkan jendela dunia bagi anak-anaknya. Kini, mereka bisa menikmati tayangan pendidikan dan hiburan yang selama ini terlewatkan.
Kapolres Fantry menambahkan bahwa penghargaan ini bukan hanya untuk Ibu Idawati, tetapi juga sebagai motivasi bagi seluruh anggota Polres Sidrap. Ia ingin setiap pegawai, apalagi yang berstatus THL, merasa dihargai atas pengabdian mereka.
“Kita semua bekerja untuk masyarakat. Apresiasi ini penting agar semangat terus membara,” tegasnya.
Kisah Ibu Idawati adalah pengingat bahwa di balik setiap tugas yang tampaknya kecil, terdapat pengorbanan dan dedikasi yang luar biasa.
Ibu Idawati bukan hanya menyapu halaman dan membersihkan ruangan; ia juga membersihkan hati setiap orang yang melihat semangatnya.
Kini, dengan dukungan dan pengakuan dari atasan, Idawati melangkah ke depan dengan penuh harapan dan semangat baru.
Inilah cerita seorang ibu yang mengabdi, yang tanpa pamrih terus berkontribusi pada institusi yang dicintainya, dan kini, setelah 24 tahun, mulai merasakan sedikit perubahan dalam hidupnya. Semoga langkahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus bekerja keras dan bersyukur.(*)
- cerita motivasi
- contoh teladan
- dedikasi kerja
- honor THL
- Idawati pahlawan.
- Kapolres Fantry
- kebersihan kantor
- Kisah Inspiratif
- kontribusi sosial
- pahlawan sehari-hari
- pekerjaan sehari-hari
- pengabdian masyarakat
- pengakuan kerja keras
- penghargaan THL
- Polres Sidrap
- sapu dan penyeka
- semangat kerja
- televisi untuk keluarga
- Tenaga Harian Lepas
Tinggalkan Balasan