Malam tadi, podcast Katasulsel.com kembali mengudara. Bintang tamunya adalah sosok yang biasa, namun luar biasa. Namanya; Ibu Idawati, seorang Tenaga Harian Lepas (THL) di Polres Sidrap.
Oleh: Edy Basri (Pemred Katasulsel.com)
Ya, sebuah perjalanan panjang yang sarat makna, terungkap dalam cerita Ibu Ida di acara podcast yang dipandu oleh Edy Basri, Pemimpin Redaksi Katasulsel.com, Kamis malam, 9 Januari 2024.
Kisah yang sangat menginspirasi ini, dimulai pada tahun 2001, saat Ibu Idawati pertama kali menginjakkan kaki di Polres.
Gaji pertamanya hanya Rp100 ribu. Seperti biji kecil yang tumbuh perlahan, gaji itu meningkat, meski tak seberapa.
Tercatat selama 288 bulan, ia bertahan dengan semangat dan cinta yang tulus. Gaji terakhinya, Rp700 ribu, seolah hanya setitik air di lautan harapan.
Namun, harapan itu datang dengan cara tak terduga. Suatu malam, Kapolres Sidrap, AKBP Dr. Fantry Taherong, melihat Ibu Idawati masih bekerja hingga larut malam.
Ia bersinar dalam kegelapan, menggugah hati sang Kapolres, “Saya tergerak untuk mengenal lebih dekat sosok yang mengabdikan hidupnya untuk Polres,” ungkap Kapolres Sidrap AKBP Dr Fantry Taherong., S.H.,S.I.K.,M.H.
Ya. Malam tadi, memang Kapolres Fantry juga di undang secara khusus untuk hadir mendampingi Ibu Idawati, atau akrab saya panggil Bu Ida ini.
Bersambung…
Lanjut Kapolres, hari baik bagi Ibu Idawati itu, terjadi 8 Januari 2024, kemarin, saat apel pagi di Mako Polres Sidrap.
Di apel pagi itu, Kapolres Fantry mengumumkan kabar bahagia: honor Ibu Idawati naik menjadi Rp2 juta. Tak hanya itu, sebuah televisi juga ia berikan sebagai kejutan.
Bingkisan ini bukan sekadar hadiah; itu adalah simbol penghargaan atas dedikasi dan pengorbanannya.
“Bu Idawati adalah sosok pekerja yang rajin dan ikhlas. Ia layak mendapatkan ini,” ujar Kapolres Fantry, dengan bangga.
Senyum Ibu Idawati yang duduk di samping kiri atasannya di acara podcast, merekah. Matanya berbinar.
Televisi yang diterimanya adalah jendela dunia bagi anak-anaknya, harapan baru untuk menikmati tayangan pendidikan dan hiburan yang selama ini terlewatkan.
Ibu Idawati bukan hanya menyapu halaman dan membersihkan ruangan; ia mengangkat derajat setiap sudut tempatnya bernaung.
Dalam podcast, dia mengungkapkan bahwa semua yang dilakukannya adalah untuk memberikan yang terbaik. “Di rumah saya memang tidak ada televisi. Ini akan sangat berarti bagi keluarga saya,” ujarnya dengan suara bergetar.
Bersambung…
Kapolres Fantry menekankan bahwa penghargaan ini adalah motivasi bagi seluruh anggota Polres Sidrap. “Kita semua bekerja untuk masyarakat. Apresiasi ini penting agar semangat terus membara,” tegasnya.
Kisah Ibu Idawati atau Bu Ida ini, mengingatkan kita bahwa di balik setiap tugas yang tampaknya kecil, terdapat pengorbanan dan dedikasi yang luar biasa.
Dalam perjalanan hidup yang tidak selalu mudah, ia menunjukkan bahwa dengan semangat dan ketulusan, kita bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Podcast Katasulsel.com bukan sekadar momen untuk berbagi cerita. Ia adalah panggung bagi mereka yang tak terdengar, yang berjuang dalam diam. Ibu Idawati adalah lambang dari cinta dan pengabdian yang tak ternilai.
Dengan setiap sapu yang diayunkannya, ia menuliskan sejarah kecil yang penuh arti. Mari kita renungkan, di mana pun kita berada, nilai ketulusan dan dedikasi selalu menemukan jalannya.
Masih penasaran dengan kisah ini selengkapnya, silakan disaksikan channel youtube kami di https://www.youtube.com/@katasulselnews (*)
Tinggalkan Balasan