Sidrap, Katasulsel.com – Di bawah gemerlap lampu dan riuh tepuk tangan, Andi Qaisra Indira Hariadi, siswi kelas VIII-2 UPT SMP Negeri 1 Pangsid, melangkah penuh percaya diri di atas runway Singapura.
Layaknya berlian yang baru diasah, pesonanya memikat hati juri dalam ajang “Model Selection Mega Wedding and Lifestyle Expo 2025”.
Qaisra, gadis asal Sidrap ini, tidak hanya menjadi The First Runner Up, tetapi juga menyabet penghargaan “Icon Beauty”, menjadikannya simbol kecantikan dan bakat muda Indonesia.
Dengan gaun yang menjuntai anggun dan senyum yang tak pernah pudar, ia membuktikan bahwa mimpi dari desa kecil bisa melangkah sejauh ini.
Berawal dari mimpi sederhana dan dorongan keluarga, Qaisra telah menapak perjalanan panjang sejak usia 10 tahun.
Dari runway di Sidrap, Sulawesi Selatan, hingga panggung nasional, ia akhirnya membawa nama Indonesia ke panggung internasional. “Ini seperti melangkah di atas kanvas lukisan hidup,” ujar Qaisra menggambarkan pengalamannya.
Dukungan orang tuanya, Andi Hariadi Irbar dan Fadila Zulby, menjadi fondasi kokoh yang mengantarkan Qaisra mencapai bintang. “Kami selalu percaya bahwa mimpi Qaisra akan membawa kebanggaan bagi keluarga dan Sidrap,” ungkap sang ayah.
Keberhasilan Qaisra tidak hanya terbatas di dunia modeling. Gadis dengan paras menawan ini juga telah membintangi empat judul film, termasuk “Kuraih Bintang 2” dan “Bahagia di Ujung Magrib”.
Dengan portofolio yang mengilap, Qaisra kini menjadi role model bagi generasi muda Sidrap.
Bersambung…
Kepala Sekolah UPT SMPN 1 Pangsid, Sumarni, S.Pd, tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya. “Ini adalah momen bersejarah bagi sekolah dan Sidrap. Qaisra telah menjadi wajah kebanggaan kami,” ujarnya.
Hj. Rasidah, S.Pd, wali kelas Qaisra, menyebut prestasi ini bukan sekadar keberuntungan. “Qaisra memiliki dedikasi tinggi dan bakat luar biasa. Saya yakin ini baru awal dari banyak hal hebat yang akan ia capai.”
Dengan Instagram @andiqaisra sebagai saksi perjalanan dan inspirasi, Qaisra kini berdiri sebagai ikon yang mengajak generasi muda untuk bermimpi besar.
“Tidak ada mimpi yang terlalu tinggi jika kita berani melangkah,” kata Qaisra sambil menutup wawancara dengan senyum manisnya.
Dunia mungkin luas, tetapi Sidrap kini punya bintang yang bersinar di setiap sudutnya. (*)
Tinggalkan Balasan