banner 600x50

Sumedang, Katasulsel.com – Presiden Prabowo Subianto, meresmikan proyek strategis ketenagalistrikan terbesar di dunia, melibatkan 37 proyek mulai dari pembangkit listrik, jaringan transmisi, hingga gardu induk yang tersebar di 18 provinsi, Selasa, 21 Januari 2025

Dengan total kapasitas mencapai 3,2 gigawatt (GW), acara ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan energi bersih nasional.

“Pada hari ini, saya mendapat kehormatan besar untuk hadir di Jatigede dan meresmikan kelompok proyek besar ini. Ini mungkin menjadi peresmian proyek energi terbesar di dunia, 3,2 GW sekaligus,” ujar Presiden Prabowo dalam pidato pembukaannya.

Proyek ini mencakup 26 pembangkit listrik dengan total kapasitas 3.222,75 megawatt (MW), serta 11 jaringan transmisi dan gardu induk sepanjang 739,71 kilometer sirkit (kms) dengan kapasitas 1.740 megavolt ampere (MVA).

Dari jumlah tersebut, 89 persen pembangkit memanfaatkan energi bersih, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), hingga Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm).

ADVERTORIAL

Advertorial: UNIPOL

Presiden Prabowo menekankan pentingnya proyek ini sebagai fondasi bagi swasembada energi berkelanjutan dan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Energi adalah kunci untuk transformasi bangsa. Kita ingin menjadi negara modern, negara maju, dan menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia,” tegasnya.

Turut mendampingi Presiden dalam peresmian ini adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, serta sejumlah pejabat tinggi lainnya.

Bersambung..

Menteri Bahlil mengungkapkan bahwa proyek ini merupakan langkah nyata dalam mendukung transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan (EBT).

“Ini adalah salah satu proyek ketenagalistrikan terbesar di dunia yang kita resmikan bersama-sama. Pengembangan infrastruktur berbasis energi bersih secara masif menjadi kunci untuk mendukung swasembada energi dan mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen,” ungkap Bahlil.

Selain memperkuat ketahanan energi nasional, proyek ini juga membuka ribuan lapangan kerja baru dan mendukung pengembangan sektor industri di berbagai daerah.

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menyatakan komitmen penuh PLN dalam mewujudkan pemerataan akses listrik dan mendukung visi pemerintah.

“PLN siap menjalankan penugasan dari pemerintah untuk memberikan akses listrik yang merata kepada masyarakat. Upaya ini juga menjadi langkah kami dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Darmawan.

Proyek ini mencakup berbagai teknologi canggih, termasuk PLTA dengan kapasitas 284 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) 29,98 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) 41,52 MW, PLTS 50,25 MW, PLTBm 27 MW, serta pembangkit berbasis gas dan uap. Infrastruktur ini tidak hanya menjadi solusi energi, tetapi juga simbol keberhasilan Indonesia dalam transformasi ke energi bersih.

Di tengah suasana optimisme, Presiden Prabowo menyampaikan harapannya untuk masa depan bangsa. “Kita memiliki sumber daya alam yang besar dan kemampuan untuk mentransformasikannya menjadi energi terbarukan. Inilah saatnya Indonesia memimpin di bidang transformasi energi global,” tutupnya.

Dengan proyek ini, Jatigede tidak hanya menjadi pusat listrik, tetapi juga pusat harapan. Langkah besar ini menjadi tanda bahwa Indonesia serius dalam perjalanan menuju masa depan energi yang berkelanjutan dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat. (*)