Makassar, Katasulsel.com – RSUD Haji Makassar kembali menunjukkan komitmen luar biasa dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat, sesuai arahan dari Penjabat Gubernur Sulsel, Prof. Fadjry Djufry.
Melalui program inovatif SATSET’MA (Sadar Tolak Stunting Terpadu dari Mamminasata), rumah sakit ini menjadi pelopor dalam penanganan kasus kesehatan yang sering kali terabaikan.
Salah satu contoh inspiratif adalah penanganan terhadap Nur Anita, seorang pasien anak berusia 7 tahun yang tidak memiliki Kartu JKN, Kartu Keluarga (KK), dan bahkan Akte Kelahiran.
Meskipun menghadapi berbagai kendala administratif, RSUD Haji tidak mundur. Berkat kolaborasi dengan Andalan Sulsel Peduli, rumah sakit langsung menangani kebutuhan medis Nur Anita sambil menyelesaikan permasalahan administratifnya.
Dr. Evi, Direktur RSUD Haji Makassar, menjelaskan, “Kasus ini membutuhkan penanganan khusus, karena pasien tidak hanya memerlukan perawatan medis tetapi juga bantuan dalam pengurusan administrasi kependudukan.”
Dalam waktu kurang dari 72 jam, koordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Pangkep dan stakeholder terkait berhasil menerbitkan KK dan Akte Kelahiran untuk Nur Anita, serta mengaktifkan Kartu JKN-nya.
Keberhasilan ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi yang solid antara RSUD Haji dan berbagai pihak dapat mengatasi hambatan administratif yang sering kali menghalangi akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Ketua Tim SATSET’MA, drg. Burhanuddin, menekankan bahwa program ini merupakan inovasi unggulan RSUD Haji dalam mendukung pengentasan stunting dan meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat prasejahtera.
“Kami berharap program ini dapat terus membantu keluarga-keluarga yang menghadapi kendala serupa, sehingga tidak ada lagi yang merasa terkucilkan dari layanan kesehatan,” tambahnya.
Dukungan penuh dari Pj Gubernur Prof. Fadjry Djufry mengukuhkan langkah RSUD Haji Makassar untuk menjadi teladan.
Bersambung..
Dengan penghargaan sebagai Top Inovasi Replikasi Terbaik se-Indonesia dari KemenpanRB pada tahun 2024, RSUD Haji mengajak masyarakat dan pemerintah daerah lainnya di Sulsel, termasuk Pangkep, Maros, Pangkep, Barru, Parepare, Sidrap, Pinrang, Wajo, Enrekang, dan Bone, untuk mengadopsi inisiatif serupa.
“Keberhasilan RSUD Haji adalah harapan bagi semua daerah di Sulsel untuk dapat menghadirkan pelayanan kesehatan yang merata dan berkeadilan,” ujar Prof. Fadjry Djufry.
Mari kita dukung inovasi ini dan pastikan setiap individu, tanpa terkecuali, mendapatkan haknya untuk kesehatan yang layak!(*)
- #AksesKesehatan
- #AkteKelahiran
- #AndalanSulselPeduli
- #Barru
- #Bone
- #Enrekang
- #FadjryDjufry
- #InovasiKesehatan
- #KartuJKN
- #KartuKeluarga
- #KeluargaSejahtera
- #KesehatanAnak
- #KesehatanBerkualitas
- #KesehatanMasyarakat
- #KesehatanMerata
- #KesehatanUntukSemua
- #KolaborasiKesehatan
- #KomitmenKesehatan
- #Pangkep
- #Parepare
- #PelayananKesehatan
- #PelayananPrima
- #PembangunanKesehatan
- #PengentasanStunting
- #Pinrang
- #PjGubernurSulsel
- #RSUDHajiMakassar
- #SATSETMA
- #Sidrap
- #Stunting
- #Wajo
- Dokumen Administrasi Belakangan
- Layak Dicontoh Daerah Lain
- RSUD Haji Makasar Layani Anak 7 Tahun Asal Pangkep
Tinggalkan Balasan