banner 600x50

Makassar, Katasulsel.com – Rapat Monitoring dan Evaluasi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) rumah sakit Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah, Dr. Jufri Rahman, telah menjadi sorotan publik.

Dalam suasana yang penuh antusiasme, delapan rumah sakit milik Pemprov Sulsel memaparkan capaian kinerja tahun 2024, dan yang lebih menarik lagi, mereka dituntut untuk merancang target ambisius untuk tahun 2025!

Bertempat di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, rapat ini merupakan respons langsung dari instruksi Penjabat Gubernur, Prof. Fadjry Djufry.

Di sinilah, para Direktur rumah sakit beradu argumen dan strategi, berusaha meyakinkan bahwa mereka mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dan meningkatkan pendapatan.

“Ini adalah urung rembuk, bukan sekadar rapat biasa! Kita ingin tahu apa yang telah dikerjakan dan kendala yang dihadapi, agar tahun depan kita bisa lebih bersinar!” tegas Dr. Jufri Rahman dengan semangat yang menggebu.

ADVERTORIAL

Advertorial: UNIPOL

Apa sebenarnya yang membuat rapat ini sangat penting? Ternyata, delapan rumah sakit yang ikut berpartisipasi – termasuk RSUD Labuang Baji, RSUD Haji, dan lainnya – diharapkan dapat mengubah wajah pelayanan kesehatan di Sulsel.

Namun, tantangan berat menanti! Pendapatan rumah sakit Provinsi masih kalah saing dengan rumah sakit swasta.

“Penganggaran dan strategi marketing menjadi kunci! Kita harus melakukan analisa mendalam untuk mengidentifikasi masalah yang menghambat,” ungkap dr. Rachmawati Syahrir, Direktur RS Labuang Baji, sambil menyoroti pentingnya keberagaman indikator dalam mengukur kinerja.

Bersambung…

Di tengah diskusi hangat ini, satu pertanyaan muncul: Akankah rumah sakit Provinsi Sulsel mampu bersaing dengan rumah sakit swasta di tahun 2025?

Dengan target yang telah ditetapkan dalam APBD, penyesuaian yang diminta oleh Dr. Jufri Rahman menunjukkan bahwa Pemprov serius dalam memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan.

Bersiaplah untuk melihat perubahan! Rapat ini bukan hanya tentang angka dan statistik, tetapi tentang harapan masyarakat Sulsel untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Ayo, kita dukung langkah ini dan lihat apakah delapan rumah sakit ini benar-benar bisa ‘bangkit’ di tahun 2025! (*)