banner 600x50

Baubau, Katasulsel.com – Warga di Kabupaten Baubau, Sulawesi Tenggara, menggeruduk sebuah rumah di Jalan Asrama Unidayan, Baubau, yang diduga menjadi lokasi penimbunan bahan bakar minyak (BBM) ilegal. belum lama ini. Aksi tersebut viral di media sosial (medsos).

Aksi massa ini, dipicu oleh kecurigaan lama terhadap aktivitas mencurigakan yang berlangsung di kawasan tersebut.

Setelah memaksa masuk, warga menemukan sejumlah drum besar berisi solar dan minyak tanah di dalam rumah itu.

Tak hanya berhenti di lokasi pertama, massa bergerak menuju Jalan Dayanu Ikhsanuddin, Kelurahan Sulaa.

Di lokasi kedua ini, dugaan serupa kembali terbukti. Sebuah gudang yang tampak sederhana dari luar ternyata menyimpan drum-drum BBM serta alat-alat bongkar muat yang diduga digunakan untuk aktivitas ilegal.

“Gudang ini sudah lama dicurigai jadi tempat bongkar muat BBM ilegal. Tapi setiap laporan kami ke pihak berwenang seolah tidak ditindaklanjuti. Warga akhirnya bergerak sendiri demi mencari keadilan,” ujar warga yang enggan dipublis namanya.

Beberapa warga lainnya juga mengeluhkan dugaan adanya backing kuat di balik bisnis ini, sehingga aktivitas penimbunan BBM terus berjalan tanpa gangguan hukum.

“Papan di gerbangnya tertulis ‘jual ayam potong,’ tapi isinya drum solar. Kalau begini, siapa yang tidak curiga?” tambah warga lainnya.

Salah satu temuan mengejutkan adalah adanya bak penampungan BBM yang digali ke dalam tanah.

“Aromanya menyengat sekali, sudah pasti ini berbahaya bagi lingkungan dan warga sekitar. Apalagi kalau terjadi kebakaran,” ujar seorang saksi di lokasi.

Bersambung..

Meski aksi warga berhasil membongkar dugaan aktivitas ilegal ini, pertanyaan besar kini diarahkan kepada pihak berwenang.

Mengapa aktivitas seperti ini bisa berlangsung lama tanpa terendus? Beberapa warga menyebut praktik ini sudah berjalan selama beberapa tahun, meskipun ada pergantian pimpinan di Polres Baubau.

Aktivitas penimbunan BBM ilegal tidak hanya membahayakan warga sekitar karena risiko kebakaran, tetapi juga merugikan negara akibat penyelewengan distribusi BBM bersubsidi.

Hal ini tentu membutuhkan investigasi mendalam oleh pihak berwenang.(*)