banner 600x50

Setiap individu memiliki perjalanan hidup yang unik, penuh dengan tantangan dan peluang.

Oleh: Ibrahim, SE., MM.

SAYA ini adalah salah satu dari sekian banyak orang yang memulai perjalanan hidup dari sebuah desa kecil, bermimpi besar, dan terus mencari jalan untuk mengabdi kepada negeri.

Kisah saya adalah bukti bahwa tidak ada latar belakang yang terlalu sederhana untuk menjadi pijakan menuju perubahan besar.

Saya lahir di sebuah kampung kecil bernama Waepute, Desa Gattareng, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.

Sebagai anak bungsu dari delapan bersaudara, saya tumbuh di tengah keluarga sederhana.

Ayah saya, Beddu Haling, adalah seorang petani aren yang bekerja keras tanpa mengenal lelah demi mencukupi kebutuhan keluarga. Sementara itu, ibu saya, Mariama, adalah seorang ibu rumah tangga yang menjadi tonggak kasih sayang di rumah kami.

Hidup di keluarga petani mengajarkan saya tentang arti kerja keras sejak usia dini.

Saya sering membantu ayah di sawah dan kebun, memetik pelajaran berharga tentang ketekunan dan rasa syukur. Namun, di balik rutinitas harian itu, ada mimpi besar yang selalu saya simpan: mimpi untuk berbuat lebih banyak bagi masyarakat dan negeri ini.

Saya percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu-pintu kesempatan yang lebih luas.

Dengan semangat itu, saya melanjutkan pendidikan hingga akhirnya memutuskan untuk kembali ke desa. Saya ingin membawa perubahan nyata bagi tempat asal saya.

Langkah pertama saya adalah mengabdi sebagai Kepala Desa Gattareng Toa. Jabatan ini bukan sekadar amanah, melainkan juga kesempatan untuk membuktikan bahwa perubahan dapat dimulai dari hal-hal kecil.

Bersambung…

Selama satu periode menjabat, saya fokus membangun infrastruktur desa, meningkatkan akses pendidikan, dan mendorong kesejahteraan masyarakat. Setiap proyek yang saya jalankan adalah upaya untuk menjawab kebutuhan masyarakat akar rumput.

Namun, setelah masa jabatan saya sebagai kepala desa berakhir, saya merasa panggilan untuk melayani masyarakat tidak berhenti di situ.

Saya ingin memperluas dampak pengabdian saya dengan memasuki dunia politik. Dengan dukungan masyarakat, saya terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Soppeng selama tiga periode melalui Partai Demokrasi Pembaruan dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Dunia politik adalah arena yang penuh dengan tantangan dan dinamika. Namun, justru di sinilah saya belajar banyak hal tentang bagaimana mendengarkan aspirasi masyarakat dan menerjemahkannya ke dalam kebijakan nyata.

Saya terlibat dalam berbagai program yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mulai dari sektor pendidikan hingga pembangunan ekonomi lokal. Meski tidak mudah, pengalaman ini memperkuat tekad saya untuk terus mengabdi.

Setelah lebih dari satu dekade berkecimpung di dunia politik, saya menyadari bahwa salah satu cara terbaik untuk membangun negeri ini adalah melalui pendidikan.

Pendidikan adalah fondasi utama bagi kemajuan bangsa. Dengan latar belakang pengalaman sebagai petani, kepala desa, dan politisi, saya merasa memiliki bekal yang cukup untuk berbagi ilmu dan inspirasi kepada generasi muda.

Bersambung…

Saat ini, saya menjalani peran baru sebagai dosen di Universitas Lamappapoleonro Soppeng sekaligus menjabat sebagai Kepala Bagian Kerja Sama di universitas tersebut.

Melalui peran ini, saya berusaha memberikan kontribusi nyata dalam mencetak generasi penerus yang berkualitas dan berintegritas.

Bagi saya, pendidikan bukan hanya tentang transfer ilmu pengetahuan semata, tetapi juga tentang membentuk karakter dan semangat kepemimpinan.

Perjalanan hidup saya mengajarkan bahwa selalu ada jalan untuk mengabdi kepada negeri ini.

Dari sawah di kampung kecil hingga ruang kelas universitas, setiap langkah yang saya ambil adalah bagian dari upaya untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan bangsa.

Saya percaya bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berkontribusi bagi negeri ini, apa pun latar belakangnya.

Semoga kisah perjalanan hidup saya dapat menjadi inspirasi bagi siapa saja yang memiliki mimpi besar untuk negeri ini.

Tidak ada perjalanan yang mudah, tetapi dengan semangat, kerja keras, dan niat tulus untuk mengabdi, kita semua dapat membuat perubahan positif.

Mari bersama-sama menjadikan Indonesia sebagai tempat yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Sebagai anak petani yang pernah bermimpi besar, kini saya berdiri dengan keyakinan bahwa pengabdian tidak mengenal batas profesi atau jabatan. Dari desa hingga politik dan pendidikan, setiap langkah adalah wujud cinta kepada negeri ini.

Bersambung….

Semoga kisah ini memotivasi lebih banyak orang untuk menemukan jalan mereka dalam mengabdi buat negeri tercinta.(*)

Profil Penulis

Ibrahim, SE.,MM, adalah seorang akademisi yang memiliki pengalaman sebagai anak petani, kepala desa, dan politisi. Beliau memiliki semangat yang kuat untuk mengabdi pada negeri ini dan membuat negeri ini menjadi lebih baik.