Sidrap Berdarah, Perang Gengsi Berujung Tragis di Depan Kafe Golden

Ini hanyalah ilustrasi

Sidrap, katasulsel.com — Jalan Pasar Arawa, di Watang Pulu, Sidrap, mendadak berubah menjadi arena gladiator jalanan, Senin (3/3/2025), sekira pukul 10:25 WITA.

Dua kelompok remaja yang semula hanya bersorak di depan Kafe Golden tiba-tiba terlibat dalam pertarungan sengit, bukan dengan kata-kata, melainkan dengan senjata tajam.

Ujungnya, satu nyawa melayang, meninggalkan jejak darah di aspal panas.

Korban jiwa dalam insiden ini diketahui berinisial SA (18 tahun), seorang pemuda dari Kelurahan Lalebata, Kecamatan Panca Rijang.

Perkelahian ini bak pertarungan tanpa aturan, di mana gengsi dan amarah mengalahkan akal sehat.

Keterangan saksi mata menyebut, sebelum adu fisik terjadi, kedua kelompok sudah lebih dulu bersitegang di jalanan.

Diduga, perseteruan ini berawal dari aktivitas balapan liar yang kerap menjadi ajang unjuk nyali para remaja.

Dari deru knalpot, konflik bereskalasi cepat menjadi duel senjata tajam.
Hanya butuh beberapa menit hingga satu pihak terkapar dengan luka tusuk di dada kiri.

Rekan-rekan korban tak tinggal diam. Dengan panik, mereka membopong tubuh yang bersimbah darah ke rumah sakit menggunakan sepeda motor.

Namun sayang, nyawa Sawal sudah tak tertolong sebelum tiba di Rumah Sakit Nemal.

Kepolisian yang segera turun tangan di lokasi kejadian bergerak cepat dengan mengamankan situasi, mengumpulkan bukti, dan mengantisipasi kemungkinan bentrok susulan dari pihak keluarga korban.

Aroma dendam yang masih pekat di udara membuat aparat harus bekerja ekstra demi mencegah pertumpahan darah berikutnya.

Bersambung..

Peristiwa ini menambah daftar panjang bentrokan remaja di Sidrap yang kerap berawal dari hal sepele namun berujung maut.

Balapan liar, gengsi kelompok, dan minimnya kontrol sosial menjadi bom waktu yang siap meledak kapan saja.

Kini, dengan satu nyawa melayang dan satu remaja terancam masa depan kelam, pertanyaan besar mengemuka: sampai kapan kita membiarkan anak-anak muda ini terseret dalam lingkaran kekerasan yang tiada akhir?

Polres Sidrap telah mengambil alih penanganan kasus ini. Hingga berita ii dipublis, Polres Sidrap sudah mengamankan dua terduga pelaku dalam kasus ini.

Namun, lebih dari sekadar penegakan hukum, tragedi ini seharusnya menjadi alarm keras bagi masyarakat dan pihak berwenang untuk segera menertibkan akar masalahnya sebelum Sidrap menjadi panggung tragedi remaja berikutnya.(*)

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
Exit mobile version