Gowa

Bupati Gowa Sitti Husniah Orkestrasi Intervensi Terpadu Atasi Kemiskinan Ekstrem

Bupati Gowa Sitti Husniah Orkestrasi Intervensi Terpadu Atasi Kemiskinan Ekstrem

Gowa, katasulsel.com — Pemerintah Kabupaten Gowa melangkah dengan pendekatan struktural dan berbasis data dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem melalui program 100 Hari Kerja bertajuk Gowa Bersama.

Dalam program ini, Bupati Gowa, Dr. Sitti Husniah Talenrang, secara langsung meninjau kondisi masyarakat rentan sekaligus menyerahkan sejumlah bantuan yang dirancang berbasis pendekatan multidimensional.

Kunjungan dilakukan di titik-titik episentrum kemiskinan yang tersebar di Kelurahan Sungguminasa, Tombolo (Kecamatan Somba Opu), serta Desa Julubori dan Julukanaya (Kecamatan Pallangga). Intervensi ini tidak semata-mata bersifat karitatif, namun merupakan bentuk konkret dari pendekatan Integrated Social Protection System yang menekankan pada keberlanjutan (sustainability) dan pemberdayaan sosial-ekonomi.

“Pemerintah tidak hanya hadir saat data mencatat warga sebagai miskin ekstrem, tetapi juga terus mengawal proses transformatif agar mereka tidak kembali jatuh ke kondisi semula,” tegas Bupati Husniah, yang juga dikenal sebagai akademisi kebijakan publik.

Salah satu bentuk konkret dari intervensi ini adalah program rehabilitasi hunian tidak layak huni atau bedah rumah. Bagi keluarga miskin ekstrem (KME) yang lolos verifikasi administratif, program ini telah berjalan dengan pendekatan bertahap berbasis social targeting. Dua rumah — milik Daeng Ngintang dan Rahim Daeng Liwang — tengah memasuki fase konstruksi akhir dan diproyeksikan selesai dalam waktu 7–14 hari ke depan.

Lebih jauh, Bupati Husniah menjelaskan bahwa bantuan yang digelontorkan tak sebatas pembangunan fisik, tetapi juga menyentuh aspek produktivitas rumah tangga. Ini mencakup pemberian bibit hortikultura (cabai), alat produksi mikro, hingga sarana untuk kegiatan akuakultur dan peternakan rumah tangga.

“Pendekatan kami adalah asset-based community development. Masyarakat didorong untuk mengelola sendiri potensi yang ada, agar mereka tidak sekadar menjadi penerima manfaat, tetapi pelaku utama perubahan ekonomi mikro,” tambah Husniah.

Tak hanya itu, program ini juga menempatkan pemerintah kelurahan dan desa sebagai aktor penggerak sosial lokal. Mereka diminta untuk terus melakukan monitoring and mentoring, sekaligus menjadi jembatan komunikasi antarwarga dan pemerintah.

Respons masyarakat tampak hangat dan emosional. Daeng Ngintang, salah satu penerima manfaat, menyatakan rasa haru dan syukur atas perhatian yang ia terima.

“Alhamdulillah, rumah saya diperbaiki. Saya tak pernah menyangka pemerintah akan peduli sedetail ini. Terima kasih Ibu Bupati dan semua yang telah membantu kami,” ucapnya dengan mata berkaca.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Gowa turut didampingi oleh Sekretaris Daerah Andi Azis, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Gowa, Suryanti Andi Azis, serta sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), menunjukkan sinergi lintas sektor dalam tata kelola kemiskinan berbasis evidence. (awis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
Exit mobile version