HEADLINE

Dana Desa Dibelikan Mobil, Warga di Sidrap: Di Mana Urgensinya?

Ilustrasi

Sidrap, katasulsel.com — Pemerintah Desa Passeno, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap, menuai sorotan.

Mereka membeli satu unit mobil dinas jenis Daihatsu Terios. Pengadaannya diperkirakan berlangsung awal Mei 2025. Anggaran menggunakan Dana Desa.

Reaksi warga? Mayoritas menyayangkan. Bukan karena mobilnya. Tapi karena kebutuhan publik lain lebih mendesak.

Sebut saja lapangan sepak bola desa. Dulu jadi pusat aktivitas pemuda. Kini, terbengkalai. Dipenuhi rumput liar dan kotoran ternak.

“Harusnya dana desa digunakan sesuai analisis kebutuhan prioritas. Bukan demi kenyamanan aparat,” kata salah satu warga desa yang minta identitasnya tidak dipublis, Sabtu, 10 Mei 2025.

Ia menilai kebijakan ini tidak mencerminkan prinsip efisiensi alokasi anggaran publik. Mobil dinas dianggap bukan kebutuhan mendesak.

Minim partisipasi publik. Tidak ada pelibatan warga dalam Musdes terbuka. Padahal dalam tata kelola desa, transparansi fiskal dan partisipasi deliberatif adalah prinsip dasar.

Menanggapi protes, Kepala Desa Passeno, Andi Yusuf, menyarankan warga melihat baliho dana desa.

“Tidak ada yang kami tutupi. Silakan lihat sendiri. Semuanya tertulis,” ujarnya.

Pernyataan ini justru memantik pertanyaan baru: Apakah semua yang transparan pasti partisipatif?

Pengamat kebijakan desa menilai fenomena ini sebagai bagian dari maladministrasi alokasi dana desa, ketika pengambil kebijakan abai terhadap manajemen kebutuhan komunitas.

Polemik mobil desa Passeno mempertegas satu hal: pembangunan desa bukan soal pengadaan barang, tapi soal orientasi manfaat. (tipoe,anto,wis,edy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
Exit mobile version