Gedung Puskesmas Pitumpanua Wajo: Megah, Mewah, Tapi Masih Status “Kosong Elegan”
Wajo, katasulsel.com — Berdiri gagah di poros Palopo–Makassar, Gedung Puskesmas Pitumpanua kini resmi menyandang gelar sebagai “Puskesmas Termegah Tanpa Aktivitas” di Sulawesi Selatan.
Selesai dibangun sejak Desember 2024, bangunan yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah ini masih betah memamerkan keindahan arsitekturnya—tanpa terganggu oleh pasien, dokter, atau suara stetoskop.
Warga sekitar pun mulai heran. Bukan karena bangunannya, tapi karena tenangnya. Seperti museum seni, puskesmas ini menawarkan ketenangan visual dan kehampaan fungsi. “Kalau malam lewat sini, aura mistisnya dapet. Serasa nonton film horor modern,” ujar Yani (43), warga Buriko, sembari tertawa getir.
Dulu, Kepala Dinas Kesehatan menyebut, peresmian puskesmas itu menunggu pelantikan Bupati. Sebuah tradisi unik di negeri tropis, di mana pelayanan kesehatan harus menyesuaikan jadwal politik. Mungkin demi keselarasan antara derajat kesehatan dan elektabilitas.
Lantas, bagaimana perkembangan baru setelah Bupati dan Waki Bupati dilantik. Apakah besok, lusa atau pekan depan, atau bahkan bulan depan sudah akan diresmikan?
Media celebesplusonline.com (media partner katasulsel.com) mencoba meminta tanggapan Wakil Bupati Wajo, Dr. H. Baso Rahmanuddin yang nota bene memiliki tugas dan kewenangan untuk mengawasi pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah daerah.
Melalui pesan singkatnya, Sabtu, 10 Mei 2025, Baso Burhanuddin menyampaikan dirinya segera mengklarifikasi penyebab keterlambatan tersebut, “Insya Allah pemanfaatan akan dilakukan segera setelah peresmian selesai dilaksanakan,” ujar Baso Burhanuddin
Untuk diketahui, gedung Puskesmas Pitumpanua sendiri dibangun dengan semangat pelayanan, visi kesehatan, dan—mungkin—mimpi panjang tentang kapan akhirnya digunakan. Tapi yang jelas, untuk saat ini, gedung itu menjadi landmark baru di Buriko. Cocok untuk selfie, konten reels, atau syuting video klip sedih.

Masyarakat pun berharap, sebelum bangunannya mulai dilapisi debu atau dijadikan arena balap burung merpati, puskesmas itu bisa segera membuka layanan. Karena kesehatan tidak bisa menunggu. (awis)