HEADLINE

Klarifikasi Kasmudjo: “Saya Bukan Pembimbing Skripsi Jokowi, Tak Pernah Lihat Ijazahnya”

Jokowi (kiri) dan Kasmudjo, mantan dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (Kanan))

SLEMAN, DIY – Di tengah riuh polemik ijazah Presiden Joko Widodo yang kembali bergulir di ruang publik dan bahkan telah masuk ke ranah pengadilan, satu nama kembali mencuat: Kasmudjo, mantan dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Namanya terseret dalam gugatan hukum, meski ia dengan tegas menyatakan tidak pernah menjadi pembimbing skripsi Jokowi.

“Saya bukan dosen pembimbing skripsinya. Bukan sama sekali,” ujar Kasmudjo saat ditemui di kediamannya di Pogung, Mlati, Sleman, Rabu (14/5).

Keterangan ini datang di saat banyak pihak kembali mempertanyakan keabsahan akademik Presiden RI ke-7. Di tengah kekaburan dokumen, sosok-sosok yang disebut berkaitan dengan masa studi Jokowi mulai dimintai keterangannya, termasuk Kasmudjo.

Namun, Kasmudjo menjawab tegas dan jujur. Ia mengatakan, saat Jokowi kuliah antara tahun 1980 hingga 1985, statusnya masih sebagai dosen asisten (golongan IIIb), sehingga belum memiliki wewenang mengajar penuh, apalagi membimbing skripsi mahasiswa.

“Kalau selama Pak Jokowi kuliah itu saya hanya mendampingi, saya tidak boleh memberikan pelajaran sendiri,” ungkap Kasmudjo mengenang masa awal kariernya di kampus.

Ia menyebutkan bahwa dosen pembimbing skripsi Jokowi adalah Prof. Sumitro, nama yang menurutnya jauh lebih relevan untuk ditanya soal proses penyusunan karya ilmiah akhir Jokowi.

Yang menarik, Kasmudjo juga mengungkap bahwa ia belum pernah melihat secara langsung ijazah sarjana Jokowi yang kini sedang dipersoalkan sebagian kalangan.

“Kalau mengenai ijazah sampai palsu itu saya tidak bisa sama sekali cerita. Saya tidak membimbing, tidak mengetahui prosesnya,” katanya blak-blakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
Exit mobile version