Mengacak-acak Template Website, Menjaga Kesehatan Situs
Alhamdulillah. Misi saya berhasil. Puas rasanya…
Mengacak-acak template, membongkar ulang tema, membenahi tampilan luar dan isi dalam, hingga menciptakan widget yang saya sendiri yang rancang—bukan pakai bawaan default yang kaku, lambat, dan monoton.
Saya tidak sedang iseng. Ini bukan eksperimen hampa. Ini kebutuhan. Mendesak. Dan harus segera. Soalnya, template saya yang dulunya mirip beritasatu.com, tetiba error. Tampilannya berantakan.
Situs saya harus berubah. Harus tampil beda. Harus punya rasa. Bukan sekadar website yang sekadar ada, tapi website yang bicara, yang bergerak, yang hidup.
Saya masuk lewat FTP. Saya utak-atik functions.php. Saya sisir file header, footer, dan sidebar. Saya main di single.php
, archive.php
, bahkan sampai custom post types
.
Saya sematkan shortcode, saya pasang filter, saya susun ulang layout. Semua dari dalam, bukan hanya drag and drop dari page builder.
Bagi sebagian orang, ini kerja gila. Apalagi kalau bukan developer. Tapi saya percaya:
Kepuasan tak datang dari yang instan.
Saya bongkar widget. Saya ganti dengan buatan sendiri. Saya tulis script ringan, bebas dari inline CSS dan blocking JavaScript. Saya prioritaskan First Input Delay dan Cumulative Layout Shift. Saya kejar angka Core Web Vitals tanpa mengorbankan estetika.
Hasilnya?
Kecepatan meningkat.
Interaktivitas lebih halus.
Struktur situs tetap sehat.
Saya pakai PageSpeed Insight, GTmetrix, dan Lighthouse. Semuanya menunjukkan tren yang saya mau. Tanpa error 500. Tanpa notifikasi deprecated function. Tanpa warning dari Search Console.
Template? Kini bukan hanya sekadar pembungkus. Tapi wajah. Identitas. Bahkan karakter.
Saya sudah ganti warna, font, tata letak. Tapi itu baru permukaan. Yang terpenting ada di dalam: struktur HTML5 yang bersih, schema markup yang lengkap, dan semantic tag yang tepat guna.
Saya tidak mau situs saya tampan tapi tidak sehat. Saya ingin cantik, cepat, dan kuat.
Dan kini saya yakin: semua itu sudah tercapai.
Kesehatan situs tetap terjaga. Tidak ada broken link. Tidak ada error crawl. Tidak ada lonjakan memory usage.
Alhamdulillah. Semuanya berjalan mulus. Walau awalnya penuh tegang. Deg-degan saat simpan file. Takut white screen. Takut server crash. Tapi saya lawan rasa itu. Dengan logika. Dengan disiplin. Dengan backup.
Ini bukan sekadar soal teknis. Ini soal kepemilikan. Tentang bagaimana saya, sebagai pemilik situs, ikut bertanggung jawab atas tubuh digital yang saya bangun.
Saya tidak hanya menyerahkan semuanya pada plugin atau orang luar. Saya terjun. Saya pelajari. Saya eksekusi.
Website, bagi saya, bukan sekadar media. Ia adalah makhluk hidup digital. Yang harus saya rawat. Saya jaga. Saya beri makan dengan konten baik. Dan saya periksa kesehatannya secara rutin.
Hari ini saya senang.
Bukan karena tampilannya cantik saja. Tapi karena saya tahu cara merawatnya.
Dan saya percaya, seperti manusia, situs yang sehat akan lebih mudah tumbuh. Lebih mudah dipercaya. Dan lebih lama bertahan. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan